Pages

June 11, 2013

Teman Terbaik - Kakak (Part 2)

Kami empat bersaudara dan hanya saya satu-satunya wanita diantara mereka, dengan secara sengaja orang tua kami memberikan nama dengan huruf depan yang sama, yaitu: F. (Mau jadi F4 kali hoho) Walaupun kami memiliki huruf pertama yang sama di depan nama kami, kami benar-benar jauh berbeda karakter. Jadi istilah ribut kecil, sedang dan besar sering terjadi diantara kami, apalagi waktu kami kecil. Kalo sekarang sih sudah malu untuk berantem-berantem karena sudah besar, lagipula sudah tidak ada bahan untuk berantem hoho.

Hari ini saya ingin membahas tentang Kakak saya yang sekarang sudah berumah tangga dengan dilengkapi bayi kecil berusia 2 bulan. Usianya selisih 4 tahun dengan saya, namun sebelumnya mari kita lihat urutan di keluarga saya dari yang paling tua sampai paling muda, sbb:



Ayah ==> Mama => Kakak (27thn) ==> Saya (23thn) ==> Adik 1 (19thn) ==> Adik 2 (4thn)

Jika harus diibaratkan dengan karakter seseorang maka kakak saya adalah golongan Melankolik (50%) , Plegmatik (25%), Kolerik (15%), Saguin (10%). Over all he is a good man hehe.. 

Dia sangat senang dengan dunia menggambar dan musik, makanya dia menghasilkan beberapa lagu dan karya gambar. Namun sayangnya dia kurang mengeluti dunia musik, mungkin terlalu sibuk kerja di kantor dan sudah memiliki keluarga jadi fokus dengan kerjaannya dan karyanya tidak sempat masuk dunia rekaman hohoho. Waktu saya dengar lagu ciptaannya cukup bagus dan kalo boleh saya kasih nilai maka nilanya adalah 8,5 hoho.. Nah untuk dunia gambar dia masih suka melukis rekan kejannya yang memang minta dibuatkan gambar oleh Kakak, contohnya gambar-gambar yang ada di artikel ini, semua adalah gambar Kakak yang dia ambil contoh dari poster-poster dan majalah.

Kenangan yang paling mengesankan bersama dengan dia adalah ketika kami berantem hoho, saat itu saya masih kelas 2 SMP dan dia baru saja mendapat pekerjaan di salah satu pasar swalayan di karawaci. Seingat saya adalah kami berantem karena saya protes dia bermain PS terlalu lama di rumah, mungkin karena dia kesel digangu oleh adiknya dan dia kalah kali yach dalam permainan itu jainya dia marah-marah dan tidak sengaja melempar kaca mata saya hiks hiks hiks... Padahal saat itu saya sudah minus 3, jadi kalo sekolah wajib pake kaca mata karena dibangku paling depanpun sudah tidak kelihatan tulisan yang terdapat di papan tulis.

Akhirnya saya menangis teriak-teriakan sampai mama pulang dari gereja (saat itu mama sedang di gereja), mama dan adik 1 sampai ikutan nangis segala ckckckckckck.  Dan you know what gaji pertama kakak harus digunakan membeli kaca mata baru hoho, kalo ga salah harganya 300ribuan deh cuz jaman itu belum ada kaca mata murah hoho dan gaji dia masih kecil banget sekitar 40-500ribu/bulan.. Sejak saat itu tidak ada yang berani menyentuh kaca mata saya  hoho, bahkan sering kali ketika saya menaruh kaca mata sembarangan mereka yang menyimpan di tempat aman. Mungkin karena takut saya nangis teriak-teriakan lagi hehehe..

Kakak termasuk sosok tertutup dan jarang nangis, kalo ga diomelin mama pasti dia ga nangis hehe.. Dan dia kayanya punya phobia naik motor kalo ke Jakarta, makanya sampai sekarang kalo pergi-pergian dia lebih senang menggunakan angkutan umum padahal dia bisa naik motor dan punya SIM hadeh..


Kami bertiga (Kakak, saya dan Adik 1) harus bersusah payah ketika bersekolah karena memang kami dari golongan kurang mampu. Kenapa ga menyebut adik 2? Cuz dia masih PAUD (Pendidikan Anak Sekolah Dini) dan kami yang membiayai kehidupan sehari-hari dan sekolah dia hoho.

Sekolah SD kami kebetulan dekat dari rumah, namun sejak masuk SMP-SMA sekolah kami bertiga lumayan jauh dari rumah. Kali ini saya cerita tentang Kakak dulu yach, for me dan adik 1 next time hehe..

Jika kalian tahu wilayah Perumnas 2 Tangerang dan Prapatan Kantor, segitulah jarak yang harus kakak saya tempuh setiap harinya ketika sekolah saat SMP dan Perumnas 2 ke Shinta adalah jarak yang harus dia tempuh saat SMA. Bukan dengan angkutan umum yach tapi dengan SEPEDA, pulang pergi setiap harinya hoho.. Karena memang saat itu uang keluarga kami sangat sulit apalagi kami bertiga harus sekolah. Belum beli buku dan lain-lain dan ga jarang kami ga bisa beli buku jadinya harus fotokopi dari buku teman sekolah kami, malah Kakak memilih untuk mencicil dengan uang jajannya. Jadi ga aneh kalo kami bertiga sering puasa jajan pas sekolah hoho..

Sebenarnya dia sempat bercita-cita jadi artis dan pernah ikut ajang pencarian bakat (Model) di daerah bekasi. Padahal sudah lulus 20 besar, namun sayang ketika diminta uang 750ribu untuk biaya training di agency tersebut, kami tidak bisa membayar karena lagi-lagi uang menjadi penghambat hiks hiks hiks.. Mungkin karena memang tidak jodoh jadi artis hoho dan Tuhan memiliki rencana lain untuk dirinya. :)


Puji Tuhan perjuangan Kakak sudah terbayarkan dengan penghasilan dan pekerjaan yang dibilang cukup lumayan di tempat dia sekarang. 

Semua karena Tuhan yang tela berkarya dalam kehidupannya, semoga kedepannya dia semakin terberkati dan memiliki kehidupan yang lebih bahagia dengan keluarga barunya dan keluarga kami.

~Love you my Old Brother~

No comments:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Post a Comment

 

Total Pageviews