Pages

April 22, 2014

DISILPIN SOSIOLOGI ILMU EKONOMI

Berhubung kemarin kelompok saya disuruh membuat makalah dengan tema Disilpin Sosiologi Ilmu Ekonomi.. Maka kami menyusun makalah tersebut.. Dengan berbekal modul dari dosen dan mbah google, wikipedia, dll jadilah makalah seperti di bawah ini.. Bagi kalian yang mengalami kasus yang sama, sok di cek artikel ini semoga bisa jadi referensi juga..



BAB  I
PENDAHULUAN

     1.1  Latar belakang

        Kelahiran sosiologi berawal dari eropa barat di mana terjadi proses proses perubahan seperti pertumbuhan kapitalisme pada akhir abad ke-15. Perubahan-perubahan di bidang sosial dan politik perubahan yang berkenaan di bidang reformasi Martin Luther, meningkatnya individualisme ; lahirnya ilmu pengetahuan modern, berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri, dan revolusi industri pada abad ke-18 serta revolusi perancis.
        Sosiologi ekonomi berangkat dari  dua disiplin ilmu sosial yang sama sama mapan, masing-masing memiliki perspektif , metodologi, dan teori dalam cara melihat  dan mempelajari perilaku individu, kelompok , dan masyarakat.Ilmu ekonomi melihat dan mempelajari individu , kelompok, dan masyarakat dari aspek produksi, konsumsi, dan distribusi. Tiga konsep ini merupakan konsep dasar yang di kembangkan  oleh ilmu ekonomi dan ranah sosial, produksi merupakan rangkaian kegiatan  untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap pakai.Tujuan produksi adalah untuk menciptakan dan menghasilkan barang. Sedangkan distribusi adalah merupakan rangkaian kegiatan untuk mengantarkan barang yang sudah selesai di olah dan siap pakai ke tangan konsumen. Hal ini dapat di lakukan secara langsung kepada  konsumen atau melalui pasar. Terakhir, konsumsi yaitu  kegiatan menggunakan barang hasil produksi sesuai dengan kebutuhan.
    Berdasarkan tiga kata kunci produksi, konsumsi, dan distribusi, ilmu ekonomi memformulasikan berbagai asumsi dan teori tentang berbagai permasalahan di seputar produksi, seperti teori permintaan dan penawaran (supply and demand)  yang membicarakan lalu lintas barang yang di pengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan.

1.2 Rumusan Masalah

    Agar karangan makalah ini tidak keluar dari pokok permasalahannya, maka kami sebagai penyusun akan merumuskan permasalahanya, sebagai berikut:
     1.      Disilpin Sosiologi Ilmu Ekonomi
     2.      Apa Konsep Ilmu Sosiologi
     3.      Konsep IlmuEkonomi
     4.      Sosiologi Ekonomi

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan ini, antara lain:
     1.      Untuk memahami mengenai disilpin sosiologi ilmu ekonomi beserta konsep-konsepnya.
     2.      Memenuhi tugas perkelompok mata kuliah Sosiologi semester 2 di Universitas Pamulang.
Manfaat penulisan ini, antara lain:
    1.      Penulis mengharapkan para pembaca bisa lebih mengerti mengenai ilmu sosiologi yang kami  bahas di makalah ini.
     2.      Penulis mengharapkan makalah ini bias bermanfaat bagi para pembaca.


BAB   II
PEMBAHASAN
DISILPIN SOSIOLOGI ILMU EKONOMI

Baik ekonomi maupun sosiologi merupakan disiplin ilmu dengan tradisi ilmu yang mapan. Munculnya ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan pertukaran. Dengan sendirinya dalam pemenuhan kebutuhannya atau dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang akan berhubungan dengan institusi-institusi sosial seperti pasar, rumah sakit, keluarga dan lainnya.
Smelser kemudian mendefinisikan ilmu ekonomi: “Studi mengenai cara manusia dan masyarakat memilih, dengan atau tanpa memakai uang, untuk menggunakan sumber daya produktif yang dapat mempunyai alternatif untuk menghasilkan berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk konsumsi, sekarang atau masa depan, di antara berbagai orang dan kelompok orang dalam masyarakat. Sedangkan sosiologi merupakan disiplin ilmu yang berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini dianggap sebagai hal-hal yang memang sudah seharusnya demikian, benar dan nyata.

2.1 Konsep Ilmu Sosiologi

            Kata sosiologi berasal dari bahasa latin, socius dan logos. Socius artinya masyarakat, sedangkan logos adalah Ilmu.Jadi sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tenteang masyarakat. Objek dari sosiologi adalah masyarakat dalam berhubungan dan juga proses yang dihasilkan dari hubungan tersebut. Tujuan dari ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Para ahli kemudian  mencoba memberikan definisi yang lain tentang sosiologi, walaupun pada intinya definisi yang mereka kemukakan tidak berbeda jauh dengan arti secara etimologis. Perbedaanya terletak pada sudut pandang yang di lihat oleh masing-masing pakar/ahli.  Ada yang menekankan pada aspek interaksi sosial, struktur sosial  dan ada pula yang menekankan pada fakta-fakta sosial, perubahan sosial dan lain sebagainya.
Soerjono soekanto (1983) mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial  termasuk perubahan-perubahan sosial dan masalah sosial. Sementara itu  Roucek dan Waren mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.  William  F. Ogburn dan Meyer  F. Nimkoff mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial. Sedangkan Emile durkheim mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ilmu fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut. Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas terlihat bahwa pada umumnya mereka sepakat bahwa sosiologi adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai interaksi manusia di dalam kehidupan sosialnya. Sosiologi berfokus pada interaksi  manusia,  khususnya pada pengaruh timbal balik antara dua orang atau lebih dalam hal perasaan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain bahwa sosiologi tidak begitu di fokuskan pada apa yang terjadi di dalam manusia (area psikologi), melainkan pada apa yang berlangsung di antara manusia.

           2.1.1        Metode-Metode dalam Sosiologi

Metode-metode yang terdapat dalam sosiologi, antara lain:

     1. Metode Kualitatif, yaitu metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka daan ukuran yang bersifat eksak. Metode ini meliputi metoe historis, komparatif dan kombinasi historis komparati secara case study
  2.Metode Kuantitif, yaitu metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur menggunakan skala, indeks, tabel dan formula yang mempergunakan ilmu pasti atau matematika.

Metode lain, yaitu:

    1.Metode Induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam lapangan leb luas
    2. Metode Deduktif, yaitu metode yang menggunakan proses sebaliknya, yaitu dimulai dari kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan khusus.
    3.  Metode Fungsional, yaitu metode yang bertujuuan untuk menelitian kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.

           2.1.2        Manfaat Sosiologi

      1.        Sosiologi daapat bermanfaat dalam pembangunan, pemecahan masaslah sosial, perencanaa sosial dan penelitian.
    2.        Dengan mempelajai sosiologi, kita dapat melihat dengan lebih jelas siiapa diri kita sebagi pribadi dan yang terutama sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
     3.        Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat, serta dapat melihat “dunia” atau “budaya” lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
    4.        Sosiologi membantu kita mendapatkan pengetahuan berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik antar individu, kelompok maupun antar individu dan kelompok.
   5.        Sosiologi membantu mengkontrol dan mengendalikan tindakan dan prilaku sosial setiap masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    6.        Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami norma, tradisi, keyakinan dan nilai-bnilai yang dianut masyarakat lain serta memahami perbedaan yang ada. Tanpa hal itu perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat.
    7.        Membuat kita lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala-gejala siiosial dalam masyarakat dewasa ini semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat dalam setiap situasi sosial.

           2.1.3        Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

    1. Sosiologi bersifat empiris  yang artinya sosiologi itu brdaasarkan pada pengamatan dan penalaran
      2.  Sosiologi bersifat teoritas, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari asli-asli observasi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan akibat hingga menjadi teori.
      3. Sosiologi bersifat komulatif yang artinya teori sosial dibentuk atas dasar teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki serta memperluas
   4. Sosiologi bersifat non etis yang memiliki arti sosiologi berusaha menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi moral baik atau tidak.

2.2 Konsep Ilmu Ekonomi

Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhanya yang tidak terbatas dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas. Dari pengertian tersebut memunculkan masalah-masalah ekonomi, motif ekonomi dan tindakan ekonomi.

2.2.1 Faktor-Faktor Ekonomi

Masalah-masalah ekonomi memiliki beberapa, diantaranya:

     1.      Faktor ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi, diantaranya :
       ·           Sumber daya alam
Sumber daya alam atau (biasa di singkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat di gunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam,air,dan tanah.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca,hasil hutan,tambang dan hasil laut,sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
      ·           Sumber daya manusia
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk.Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
      ·           Sumber daya modal
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi di tujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal merupakan/berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomikarena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

     2.      Faktor sosial-budaya
Faktor sosial lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi, dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim peperangan dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga sebagai penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

     3.      Faktor fisik
Tanpa adanya unsur manusia, perusahaan tidak akan tercapai sebagai mana mestinya. Dalam hal ini faktor psikologi,sosial, fisik dan finansial, sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan apabila faktor-faktor tersebut dapat di sesuaikan dengan kondisi karyawan yang bersangkutan, maka karyawan akan mempunyai motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga kepuasan kerja karyawan dan tujuan perusahaan yang telah di rencanakan dapat tercapai.

     4.      Faktor pendidikan
Pendidikan adalah merupakan cabang dari ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial anak mulai dari keluarga, masa sekolah, sampe dewasa dengan kondisi-kondisi sosial yang terdapat dalam lingkunganya atau masyarakat dimana ia tinggal atau di besarkan. Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan individu maupun dengan masyarakat maka perlu menggunakan beberapa pendekatan, dengan pendekatan maka akan berinteraksi dengan individu dan masyarakat berjalan dengan lancar dan mudah.

2.2.2 Motif-Motif Ekonomi

Motif-motif ekonomi mencakup antara lain:
   1. Motif internal (autonomous), disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
   2. Motif eksternal (mobilized), disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.

Selain itu juga ada motif-motif lainya, diantaranya:

     1.      Memenuhi kebutuhan
     2.      Motif keuntungan
     3.      Motif penghargaan
     4.      Motif kekuasaan
     5.      Motif sosial
             
Dari adanya motif-motif di atas akan menimbulkan tindakan ekonomi, tindakan ekonomi tersebut dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu:
   1. Tindakan Rasional, yaitu setiap usaha manusia yang di landasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataanya demikian.
   2.  Tindakan irasional, yaitu setiap usaha manusia yang di landasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataanya tidak demikian.

Berdasarkan teori kebutuhan Maslow, kebutuhan sendiri memiliki beberapa tingkatan, antara lain :
     1.      Kebutuhan fisiologis dasar
     2.      Kebutuhan rasa aman dan tentram
     3.      Kebutuhan untuk di cintai dan di sayangi
     4.      Kebutuhan untuk di hargai, dan
     5.      Kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Menurut tradisinya, ekonomi mempelajari tentang produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.Misalnya: penghasilan, pengeluaran,dan sumber-sumber pajak. Ahli ekonomi bertentangan dengan ahli sosiologi, kurang memperhatikan apa yang sesungguhnya terjadi diantara orang-orang di wilayah ekonomi (misalnya, para ekonomi kurang tertarik pada hubungan nilai-nilai dan freferensi yang di anut bersama terhadap perekrutan pekerja atau pengaruh adat istiadat terhadap harga barang, karena ini semua merupakan kajian sosiologi) atau pada struktur sosial ekonomi (hubungan perusahaan dengan serikat pekerja).
Sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu, memiliki perangkat-perangkat dan wilayah analisis yang berbeda dengan ilmu ekonomi. Meski manusia sebagai individu dan sekaligus anggota masyarakat merupakan objek material bersama dari kedua disiplin tersebut.
Sosiologi berusaha memberikan kategorisasi diferensiasi, simplifikasi dan generalisasi terhadap faktor sosial yang di amati. Dengan demikian dapat di susun variabel-variabel yang dapat dioperasionalisasikan dalam analisis, regularitas, orientasi sosial,individu dan kelompok,struktur sosial, sanksi-sanksi, norma-norma, dan nilai-nilai merupakan elemen-elemen observasi sosiologi terhadap faktor-faktor sosial. Hubungan dari aneka variabel itulah yang kemudian membentuk pola-pola hubungan sosial yang berbeda satu sama lainya. Variasi inilah inilah yang dijadikan objek kajian sosiologi
Berbeda dengan ekonomi variabel yang di kembangkan sosiologi tidaklah sederhana. Karena itu, saat menhubungkan antara variabel dalam sosiologi memiliki titik rawan yang berlainan tatanannya. Untuk setiap variabel terikat (Dependent), kemungkinan jumlah dan jenis yang menjadi variabel bebas yang dapat mempengaruhinya sangatlah besar dan variasi.
Bila ekonomi membahas masyarakat dalam konteks ekonomi di kaitkan dengan aspek produksi,distribusi,dan konsumsi, sosiologi melihat masyarakat dalam konteks ekonomi dalam cakupan yang lebih luas. Sebab, fokus sosiologi terarah pada aspek prilaku sosial yang bergerak dalam pola-pola yang bermakna. Dengan kata lain, sosiologi sering memusatkan perhatianya kepada orientasi individual terhadap lingkungannya dan bagaimana cara-cara orientasi tersebut mempengaruhi prilakunya.

           2.3              Sosiologi Ekonomi

Sosiologi Ekonomi adalah perspektif sosiologis yang digunakan dalam menjelaskan fenomena ekonomi, terutama terkait  dengan aspek produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang, jasa, dan  sumber daya bersifat langka dalam masyarakat dan bermuara pada bagaimana masyarakat mencapai kesejahteraanya.  Sehingga fokus analisis untuk Sosiologi Ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi, dan mengenai hubungan antara variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam konteks non-ekonomis. Kontribusi sub disiplin sosiologi ekonomi menunjukkan perkembangan yang eksplosif sejalan dengan berbagai permasalah sosial ekonomi masyarakat, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang yang sedang berupaya meningkakan kesejahteraan masyarakatnya melalui berbagai kebijakan pembangunan.
Pola dan sistem yang berlaku dalam mekanisme pasar — interaksi ekonomi yang dilakukan antar individu dan masyarakat — sebenarnya berawal dari hubungan yang sederhana antara individu dan masyarakat (interaksi sosial) dalam rangka mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial. Bahkan aktivitas ekonomi selalu melekat dalam sosialitas tempat kejadian ekonomi itu berlangsung. Begitupun berlaku yang sebaliknya.
Perkembangan studi-sudi sosiologi ekonomi tidak terlepas dari pengaruh pemikiran besar dari tokoh-tokoh sosiologi klasik dan aliran pemikiran aliran pemikiran baru dalam sosiologi ekonomi sejak dekade 1980 an seperti  seperti  penerapan  teori jaringan sosial,  peran teori struktural, pemikiran aliran teori-teori organisasi, aliran sosiologi budaya, teori pilihan rasional dan kapital sosial, serta  peran konsep reformulasi kapital yang dihubungkannya dengan konsep praktik sosial yang didalamnya menjelaskan konsep field (ranah) dan habitus. Max Weber dan Emile Durkheim mendefinisikan sosiologi ekonomi sbg fenomena ekonomi yang dilihat dari perepektif sosiologi. Sosiologi Ekonomi mencapai puncaknya pada tahun 1890-1920.
Pada masa itu ada beberapa paham yang berkembang, diantaranya sebagai berikut :
      ·         Paham Klasik / Neo Klasik
Salah satu dari paham-paham, teori-teori, pemikiran-pemikiran yang mendukung perkembangan Sosiologi Ekonomi tersebut adalah teori Merkantilisme (Abad 17- 18 di Eropa di sebut jaman Merkantilis), yaitu pandangan bahwa kekayaan dianggap sama dengan jumlah uang yang meningkatan kekuasaan adalah dengan meningkatkan kekayaan Negara. Negara menjajah utk meningkatkan kekayaan dan logam mulia. KEKAYAAN NEGARA = JML UANG NEGARA= LOGAM MULIA, EMAS DAN PERAK
      ·         Paham Adam Smith
Dalam buku Wealth of National. Th. 1723 – 1790. Menyangkal akomulasi logam mulia, tetapi memperluas distribusi pasar. Intinya: pasar merupakan persaingan bebas. Doktrinnya: perdagangan bebas. Namun kenyataannya terjadi persaingan pasar yang tidak sempurna.
      ·         Paham Keynes (1883 -1946)
John Maynard Keyner memerbaiki ekonomi klasik dari 2 segi: 1. output dan harga sebagai agregat, bukan hanya perusahaan individual. 2, mengingkari konsep equilibrilium, namun selalu ada sumber yg tdk digunakan.
     ·         Paham Herbert Spencer (1820 – 1903)
Evaluasi sosial serupa dg evaluasi biologis. Lahir- kecil- dewasa- besar- tua – mati. Masyarakat dari homogen ke heterogen. Ada 2 tipe masyarakat, masyarakat militer dan industrial.
Semenjak itu muncul tokoh – tokoh ahli ekonomi sosiologi klasik, sebagai berikut:
     ·         Karl Marx (1818-1883).
Beliau berpendapat daya tarik materi juga menentukan struktur dan proses dalam masyarakat. Poin utama yang di angkat oleh Marx adalah tenaga kerja dan produksi, tiap orang harus bekerja untuk bertahan hidup. Marx sering mengkritik Adam Smith atas teori Invisible Hand-nya.
     ·         Max Weber (1864-1920).
Beliau banyak sekali menghasilkan tulisan-tulisan, seperti yang paling terkenal antara lain The protestant ethic and the spirit of capitalism dan Economy and Society.
      ·         Emile Durkheim (1858-1917).
Tidak seperti Weber, Emile tidak banyak mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak membuat tulisan dan tidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi Ekonomi. Pada bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut di sebutkan bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembangan masyarakat dari status yang tidak dibedakan pada masa primodialisme untuk sebuah langkah yang dikarakteristikkan dengan pembagian tenaga kerja yang kompleks pada dunia yang modern.
     ·         George Simmel (1858-1918).
Fokus pada analisa-analisa ketertarikan. Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi diantara yang lebih luas cakupannya.
Hasil penelusuran kami atas perkembangan studi-studi sosiologi ekonomi di Indonesia, adalah  bahwa sebagian besar studi diarahkan terhadap bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmuran atau kesejahteraan yang erat pertaliannya dengan masalah kemiskinan.
Saat ini studi sosiologi ekonomi lebih marak menganalisis kapital sosial, serta masalah struktur, kelembagaan dan sistem ekonomi nasional yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Indikator pembangunan ekonomi berupa “pemerataan” dan "inklusifitas" pembangunan adalah obsesi utama pembangunan model  MNK (model negara kesejahteraan) dalam mengatasi ketimpangan sosial. 
 
           2.4              Variabel-Variabel Sosial

     ·         Nilai-Nilai tradisional
Agama dan nilai-nilai tradisional mendapat serangan dari para teroris medenisasi-klasik. Kedua hal tersebut di tuding sebagai faktor yang  tidak mendukung industrialisasi karena sifatnya yang rasional. Tetapi, kenyataanya serangan tersebut tidak sepenuhnya terbukti.
Tradisi dalam konsep sosiologi adalah upaya cerdas yang di capai dan di lakukan oleh masyarakat secara berulang-ulang dan sebagai pengetahuan yang di warisi secara turun temurun yang di dukung oleh mekanisme sanksi.Aneka tradisi yang di pakai sebagai penghalang bagi pembangunan ekonomi hatus di lihat sebagai tantangan untuk memberikan jalan terhadap kekuatan pasar dan standarisasi proses dan hasil industri.

     ·         Etnis
Sebagai bagian dari fakta sosial , etnisitas merupakan bagian dari interaksi sosial tradisional. Etnisitas dapat di mengerti pengelompokan manusia karena perbedaan bawaan dan kelahiran dari aspek warna kulit, bahasa, lingkungan, dan kesemuanya itu merupakan ciri-ciri bawaan. Para sosiolog menggunakan bahasa etnis atau istilah etnis untuk menyebutkan setiap bentuk kelompok, baik kelompok ras maupun bukan kelompok ras yang secara sosial dianggap berada dan telah mengembangkan sub-kulturnya sendiri.
Interaksi anggota-anggota dalam satu etnis yang sama berlangsung intensif dan relatif lebih tinggi daripada interaksi dengan anggota etnis yang berbeda. Perkembangan etnisitas dijadikan kriteria untuk seleksi. Seperti dalam hubungan perkawinan terdapat kecenderungan untuk lebih memilih dari kelompok atau golongan yang sama.
Tingkat interaksi dalam kelompok etnis tertentu berpengaruh langsung terhadap akses dan derajat pengetahuan anggotanya tentang fliktuasi pasar untuk menyiasati agar tidak terlalu mahal dalam membeli suatu komoditas atau memilih jasa. Masyarakat cenderung memilih atau berpaling kepada anggota dari kelompok etnis yang sama, karena terdapat kepercayaan tradisional yang relatif besar terhadap sesama mereka.

     ·         Faktor Sosial Dalam Perilaku Ekonomi
Pendekatan sosial dalam perilaku ekonomi telah melahirkan suatu argumentasi mendasar yang di pakai dalam menganalisis fenomena ekonomi bahwa tindakan ekonomi terikat dengan aspek non-ekonomi. Faktor non-ekonomi mencakup kondisi sosial  kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Kerangka berfikir ini menempatkan tindakan ekonomi senantiasa melekat dalam struktur sosial yang luas. Oleh karena itu, fenomena yang terlahir dari interaksi ekonomi seperti pasar tidak hanya berdasarkan atas pertukaran dan interaksi impersonal semata, tetapi lebih rumit lagi masuk ke bentuk institusi sosial yang stabil dan beroperasi dengan aneka prosedur, sistem, dan transaksi.
Dengan demikian mekanisme pasar adalah institusi ekonomi yang berjalan stabil ditopang oleh sumber daya sosial melalui jaringan kerja. Untuk selanjutnya perspektif ini disebur sebagai teori kemelekatan. Hanya saja, teori ini memunculkan problrmatika bagaimana mengidentifikasi ekonomi melekat pada sistem,lembaga,produk,dan pelaku ekonomisebagai individu sosial. Dan kemudian tindakan ekonomi dari faktor tersebut melekat aspek-aspek sosialnya.

     ·         Faktor Ekonomi Dalam Peristiwa Sosial
            Antara aspek sosial dengan ekonomi berlangsung hubungan dua arah yang saling mempengaruhi secara timbal balik.Hampir tidak ada aktifitas ekonomi yang tidak berpengaruh terhadap keadaan sosial. Sebaliknya, setiap kegiatan sosial akan selaluberdampak atau paling tidak menggunakan logika ekonomi dalam memperhitungkanya. Kemelekatan perhitungan ekonomi dalam perhitungan sosial lazim di kenal sebagai faktor yang kalkulasi ekonominya dapat di telusuri dari aspek motifasi atau dari perhitungan untung rugi dari setiap tindakan yang sering selama ini dikategorikan tindakan sosial murni seperti tolong menolong terhadap sesama anggota masyarat.
Pada mulanya, pada periode dominasi pemikiran-pemikiran filosofis, kegiatan ekonomi dan perilaku sosial tidak dapat dibedakan. Keduanya merupakan sebuah kesatuan. Namun seiring peradaban manusia yang semakin maju dan kompleks dengan segala variasinya, ilmu pengetahuan semakin spesifik dan terspesialisasi, ekonomi pun mulai terpisah dari ilmu sosial lainnya.
Baik Ekonomi maupun Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang mapan. Munculnya ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara individu atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan konsumsi (pertukaran).
Dengan sendirinya dalam pemenuhan kebutuhannya atau dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang akan berhubungan dengan institusi-institusi sosial (dapat dikatakan: berinteraksi sosial) seperti pasar, rumah sakit, keluarga dan lainnya. Smelser mendefinisikan ilmu ekonomi: “studi mengenai cara individu atau masyarakat memilih, dengan atau memakai uang, untuk menggunakan sumber daya produktif yang dapat mempunyai alternatif untuk menghasilkan berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk konsumsi, sekarang atau masa depan, di antara berbagai orang dan kelompok orang dalam masyarakat.
Dalam pandangan neoklasik, mereka menilai bahwa agen ekonomi (individu subjek) adalah independent dan rasional ketika mengejar kepentingan diri, sehingga dapat memaksimalkan manfaat atau keuntungan. Dalam konteks ini (ekonomi) uang dijadikan alat analisis yang dipakai untuk menjelaskan dan menganalisis individu. Dengan menggunakan uang sebagai alat analisis, hasil yang dicapai dari analisis tersebut menjadi eksak dan terukur. Meski penjelasan yang didapat masih bersifat materil saja.
Uang sebagai tolak ukur ternyata menemukan signifikansinya ketika ditempatkan pada wilayah praktek — dengan berasumsi individu sebagai independent rasional ketika mengejar kepentingan diri. Dideskripsikan dalam logika dalam berbisnis, yang dalam prakteknya selalu mengusahakan pilihan terbaik agar seseorang (pebisnis tersebut) memperoleh uang sebanyak-banyaknya. Disini tolak ukur yang digunakan dalam menilai kesuksesan seseorang di mata masyarakat adalah uang.
Sedangkan sosiologi merupakan disiplin ilmu yang berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang memang sudah seharusnya demikian, benar, dan nyata.
Meskipun sosiologi juga menempatkan manusia dan masyarakat sebagai objek material — bersama dengan ekonomi — namun sosiologi memiliki perangkat dan wilayah analisis yang berbeda dengan ilmu ekonomi. Sosiologi berusaha memberikan kategorisasi, diferensiasi, simplifikasin dan generalisasi terhadap fakta sosial yang diamati. Dengan demikian dapat disusun variabel-variabel yang dapat dioperasionalisasikan dalam analisis. Elemen-elemen observasinya berupa regularitas, orientasi sosial individu dan kelompok, struktur sosial, sanksi-sanksi, norma-norma, dan nilai-nilai.
Berbeda dengan ekonomi, variable yang dikembangkan sosiologi tidaklah eksak, pasti atau terukur. Bukan sebuah kalkulasi dari sebuah mekanisme. Karena itu, saat menghubungkan antara variable dalam sosiologi memiliki titik rawan yang berlainan tatanannya. Untuk sebuah variable terikat, jenis yang menjadi variable bebasnya tidak bisa ditentukan kemutlakannya.
Konsentrasi pandangan sosiologi begitu berbeda dengan ekonomi. Jika ekonomi memandang fenomena pola hubungan antar individu dengan mengaitkannya dengan aspek aktivitas ekokomi yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi (kalkulasi mekanis), maka sosiologi memandang interaksi ekonomi individu atau dan masyarakat dalam spectrum yang lebih luas.fokus sosiologi adalah memehami aspek-aspek sosial yang melandasi subjek dalam memilih orientasinya ketika berhubungan dengan masyarakat.


BAB III
PENUTUP
Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, Sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Sosiologi dan ekonomi memiliki keterkaitan yang sangat erat, karena dari proses ekonomi yang berupa produksi è distribusi è penjualan akan menghasilkan interaksi sosial oleh para pelaku ekonomi tersebut. Sehingga ilmu sosiologi sangat penting karena bermanfaat dalam menghadapi kehidupan sosial diantara manusia dalam kelompok. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam mempelajari ilmu sosiologi yang berfokus kepada bidang ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Suryani, Lilis . Sosiologi Ekonomi, Tangerang. Universitas Pamulang.
Nurdin, M.  Amin dan Ahmad Abrori.  Mengerti sosiologi: Pengantar untuk memahami konsep-konsep sosiologi, Jakarta: 2006.  Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press
Chalid, Pheni.  Sosiologi Ekonomi. Jakarta: 2005. Center For Social Economic  (CSES) Press.
Prof. Dr. Bambang Pranowo. Sosiologi, suatu Pengantar. Hlm. 8


Semoga bermanfaat.. Bagi kalian yang butuh file asli silahkan inbox saya/tinggalkan pesan di kolom chat.. Terima kasih

15 comments:

  1. Boleh minta file aslinya engga? Butuh banget nih. Penting! Tolong kirim ke helmyluthfi20@gmail.com
    Makasih

    ReplyDelete
  2. Minta file aslinya donk send ke ahyar_thea@rocketmail.com. thanks

    ReplyDelete
  3. minta file aslinya dong . email ke antipratiwi94@gmail.com yah . terima kasih :)

    ReplyDelete
  4. maaf, boleh bagi file aslinya ga? tolong kirim ke email imaslaraswati@yahoo.co.id itu juga kalo boleh, saya juga ga maksa :) makasih sebelumnya :)

    ReplyDelete
  5. Boleh saya minta file aslinya ? kalau boleh tolong kirim ke wegapradipta48@gmail.com terima kasih :)

    ReplyDelete
  6. Ass.
    Boleh minta file asli nya kah?
    Kalau boleh tolong kirim ke rahmami.p@gmail.com
    Trimakasih

    ReplyDelete
  7. minta file aslinya dong kirim ke kelabun907@gmail.com

    ReplyDelete
  8. minta file aslinya donk tolong kirim ke email syahrilfudin88@gmail.com

    di tunggu yaa, Terima Kasih

    ReplyDelete
  9. maaf boleh minta file aslinya? tolong kiririm ke email fanialinar25@gmail.com
    terima kasih

    ReplyDelete
  10. tolong kirim file aslinya ke acelia.wati@gmail.com yaaa butuh banget nih, terimakasih

    ReplyDelete
  11. tolong kirim file aslinya ke acelia.wati@gmail.com yaaa butuh banget nih, terimakasih

    ReplyDelete
  12. minta file aslinya dongg tolong kirim ke aldilajuniii@gmail.com terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  13. Boleh saya minta file asli nya? email saya di dwiharyanti15@gmail.com
    terima kasih

    ReplyDelete
  14. Halo, boleh bagi file-nya ke fasginting@yahoo.co.uk ya. Terima kasih ya.

    ReplyDelete
  15. Ka minta ke dendra.yusuf68@gmail.com
    makasih kak

    ReplyDelete

 

Total Pageviews