BAB I
PENDAHULUAN
A. Cara Mengidentifikasi
Suatu Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Bank sebagai lembaga
intermediasi mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah perekonomian agar
tumbuh dan berkembang. Mencermati sebuah bank dapat dilakukan secara
fundamental, teknikal dan alternatip-alternatip lain yang terus berkembang.
Hasil pengamatan sangat berguna untuk Mengetahui apakah sebuah bank sehat atau
tidak
Agar bank dapat tumbuh dan
melaju dengan baik, pertama diperlukan modal yang cukup (Capital Adequacy
Ratio) sebagai bamper untuk menanggung risiko kredit macet yang sewaktu-waktu
harus di hapus bukukan, Kedua, kualitas aktiva produktip (Quality Assets
produktive) harus tinggi, indikatornya kredit macetnya kecil. Fungsi aset produktif adalah
sebagai mesin bank yang harus mampu menghasilkan imbal hasil (return) yang
cukup. Ketiga, manajemen bank sebagai pengendali jalannya operational bank
harus solid, penuh kehatian-hatian dan cukup berpengalaman. Keempat, Earnings,
laba yang diperoleh bank harus memadai sebagai alat pemacu pertumbuhan modal
dan asset. Kelima, Liquidity atau likuiditas harus terjaga baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang, supaya kepercayaan (trust) masyarakat meningkat.
Kelima pilar ini sering disebut dengan CAMEL yang sekarang telah berubah
menjadi CAMELS, dimana S singkatan dari sensitivity (sensitivitas).
Untuk dapat mengetahui sebuah
bank yang beroperasi sahat atau tidak, dapat dilakukan dengan dua pendekatan
yaitu pendekatan fundamental dan teknikal. Mencermati sisi fundamental
merupakan pendekatan melalui kinerja keuangan bank, yang terdiri atas total
aset, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio -CAR), NPL-Gross (non
performing loan)/kredit bermasalah), return on asset (ROA) dan return on equity
(ROE) untuk laba, net interest margin (NIM), loan to deposit ratio (LDR), dan
produktivitas pegawai (employee productivity/EP). Sedangkan mencermati sisi
teknikal merupakan penilaian atas kinerja saham bank-bank yang telah melantai
(listed) di BEI. Penilaian ini berdasarkan perhitungan return saham dan
volatilitas (perubahan) saham terhadap pasar. Untuk menilai sisi teknikal ini
diperlukan metode snail trail (jejak bekicot). Gunanya untuk mengukur kinerja
portofolio perbankan untuk jangka panjang, biasanya minimal lima tahun.