BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses unntuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai
kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Tujuan dari pemsasran
sendiri adalah mengetahui dan memaham pelanggan dengan baik sehingga produk dan
jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri.
Pemasaran yang baik menginginkan pemahaman yang
membantu mereka menerjemahkan kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan
masa depan. Mereka memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat
ditindaklanjuti tentang konsumen, persaingan dan merek mereka. Mereka juga
harus sebaik mungkin membuat keputusan taktis dalam jangka pendek dan keputusan
strategis dalam jangka panjang. Usaha untuk menemukan pandangan konsumen dan
memahami implikasi pemasarannya sering menghasilkan peluncuran produk yang
berhasil atau mendorong pertumbuhan suatu merek.
Sehingga sangatlah penting untuk setiap perusahaan melakukan
riset pemasaran dan meramalkan jumlah permintaan. Dalam makalah ini kami akan
membahas bagaiman langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran dan bagaimana
cara meramalkan permintaan itu sendiri.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah
Manajemen Pemasaran namun selain itu penulis memiliki tujuan dengan adanya
makalah ini kita semakin mengetahui serta memahami langkah-langkah
dalam melakukan riset pemasaran dan meramalkan permintaan.
1.3
Rumusan Masalah
1.
Apa langkah-langkah dalam melakukan riset
pemasaran serta meramalkan permintaan ?
2.
Apa syarat-syarat riset pemasaran yang baik ?
3.
Apa syarat-syarat ukuran yang baik untuk
mengukur produktivitas pemasaran ?
4.
Bagaimana pemasaran dapat menilai tingkat
pengembalian dari investasi yang mereka tanamkan pada pengeluaran pemasaran ?
5.
Bagaimana perusahaan dapat mengukur dan
meramalkan permintaan secara lebih akurat ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SISTEM RISET PEMASARAN
Manajer Pemasaran sering melaksanakan
studi pemsaran formal tentang berbagai masalah dan peluang tertentu. Mereka
dapat meminta survey pasar, uji preferensi produk, peramalan penjualan
berdasarkan wilayah, atau penilaian iklan. Tugas periset pemasaran adalah
membuat pandangan tentang sikap dan perilaku pembelian pelanggan. Pemahaman atau gagasan pemasaran (Marketing Inside) memberikan informasi
diagnostik tentang bagaimana dan mengapa kita meneliti dan pengaruh tertentu
dipasar, dan apa arti hal tersebut bagi pemasar2. Kita mendefinisikan Riset Pemasaran (Marketing Research) sebagai perancangan, pengumpulan, analisis dan
pelaporan data sistematis serrta temuan yang relevan terhadap situasi pemasarantertentu
yang dihadapi perusahaan.
Kebanyakan perusahaan
besar mempunyai departemen Riset Pemasarannya sendiri, yang sering memainkan
peran penting dalam organisasi. Fungsi Riset pasar consumer dan Market
knowledge (CMK) P&G mendedikasikan kelompok CMK yang bekerja untuk bisnis
P&G diseluruh dunia untuk meningkatkan strategi merek dalam pelaksanaan
program mereka sekaligus, demikian pula kelompok CMK korporat yang lebih kecil
dan tersentralisasi dan memfokuskan diri pada beragam masalah besar yang
melebihi semua lini bisnis khusus. Riset pemasaran tidak terbatas hanya pada
perusahaan besar dengan anggaran dan departemen riset pemasaran yang besar.
Sering kali pada perusahaan yang jauh lebih kecil, semua orang menjalankan
riset pemasaran termasuk pelanggan.
Perusahaan biasanya
menentukan anggaran riset pemasaran sebesar 1% sampai 2% dari penjualan
perusahaan. Persentase besar dari anggaran itu dihabiskan untuk jasa diluar
perusahaan. Perusahaan Riset pemasaran dapat dibagi dalam tiga kategori:
1. Perusahaan riset yang tersindikasi dengan jasa, perusahaan ini
mengumpulkan informasi konsumen dan perdagangan, yang mereka jual untuk
mendapatkan imbalan. Misalnya: Nielsen Media Research, SAMI/ Burke.
2. Perusahaan Riset pemasaran sesuai pesanan¾Perusahaan ini dipekerjakan untuk melaksanakan proyek khusus. Mereka
merancang studi dan melaporkan temuan.
3. Perusahaan riset pemasaran spesialis lini¾Perusahaan ini memberikan layanan riset yang terspesialisasi. Contoh
terbaiknya adalah perusahaan layanan lapangan, yang menjual jasa wawancara
dilapangan kepada perusahaan lain.
Perusahan
Kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau mengadakan riset
dalam cara yang kreatif dan terjangkau, seperti:
1. Melibatkan Mahasiwa atau Profesor untuk
merancang dan melaksanakan Proyek¾Perusahaan seperti American Express, GE, Hilton
Hotels, IBM, Mars dan Whirlpool melakukan “pemilihan kerumunan” dan mensponsori
kompetisi seperti Innovation Challenge, dimana
para mahasiswa MBA terpandai bersaing dalam tim. Imbalan bagi para mahasiswa
tersebut adalah pengalaman dan visibilitas; sedangkan imbalan bagi perusahaan
adalah pengetahuan baru untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang lebih
murah daripada menyewa konsultan.
2. Menggunakan internet¾Perusahaan dapat mengumpulkan cukup banyak
informasi dengan biaya yang sangat sedikit dengan mengamati situs Web pesaing,
mengamati Ruang Chat, dan menilai data yang diterbitkan.
3. Memeriksa pesaing¾Banyak perusahaan kecil mengunjungi
pesaing mereka secara rutin. Tom Coohil, seorang koki yang memiliki dua restoran
di Atlanta, memberikan tunjangan uang makan kepada para manajernya untuk makan
diluar dan membawa pulang ide.
2.2
PROSES RISET PEMASARAN
Riset
pemasaran yang efektif mengiikuti enam langkah yang diperlihatkan dalam peraga
4.1 kita mengilustrasikannya dengan situasi berikut ;
American Airlines (AA) adalah salah satu perusahaan pertama yang memasang
telepon di pesawatnya. Sekarang AA sedang meninjau banyak ide baru, terutama
pemberian akomodasi bagi para penumpang kelas satu pada penerbangan yang sangat
jauh, terutama untuk pebisnis yang membayar tiket berharga mahal untuk
penerbangan tersebut. Ide-ide itu di antaranya: (1) koneksi internet dengan
akses terbatas pada halaman Web dan e-mail; (2) 24 saluran TV kabel satelit;
dan (3) 50 sistem audio CD yang memungkinkan setiap penumpang menciptakan
susunan lagu yang sesuai selera pada penerbangannya. Manajer Riset pemasaran
ditugasi untuk menyelidiki bagaimana penilaian penumpang kelas satu tentang
pelayanan ini, terutama koneksi ineternet, dan berapa banyak tambahan uang yang
mereka bersedia bayarkan untuk layanan
tersebut.
Salah satu sumber memperkirakan
pendapatan sebesar $70 miliar dari akses internet dalam penerbangan
sepanjang 10 tahun, jika cukup banyak penumpang kelas satu yang bersedia
membayar $25. Dalam skema ini, AA dapat memulihkan biayanya dalam waktu yang
masuk akal. Penyediaan koneksi internet menuntut maskapai itu mengeluarkan tambahan
biaya $90.000 pesawat.
Langkah 1: Mendefinisikan Masalah, Alternatif keputusan dan Tujuan Riset
Manajer
pemasaran harus berhati-hati untuk tidak mendefinisikan masalah terlalu luas
atau terlalu sempit untuk periset pemasaran. Manajer pemasaran yang mengatakan,
“Cari semua hal yang bisa Anda dapatkan tentang kebutuhan pelancong udara kelas
satu”, akan mengumpulkan banyak informasi tidak penting. Manajer yang mengatakan,
“Cari tau cukup banyakkah penumpang B747, yang terbang langsung antara Chicago dan Tokyo, yang bersedia
membayar $25 untuk koneksi internet di American Airlines sehingga maskapai kita
dapat mencapai titik impas dalam satu tahun untuk biaya penawaran jasa ini,” mengambil pandangan masalah yang terlalu
sempit.
Periset
pemasaran bahkan mungkin bertanya, “Mengapa koneksi internet harus dikenakan
biaya sebesar $25 dan bukan $10, $50, atau harga lainnya ? Mengapa AA harus mencapai titik impas
atau biaya layanan, terutama jika layanan itu menarik pelanggan bau ?.” pertanyaan relevan lainnya adalah : “Seberapa penting perusahaan menjadi perusahaan pertama dipasar, dan berapa
lamakah perusahaan dapat mempertahankan kepemimpinannya ?.”
Manajer
pemsaran dan periset pemasaran sepakat mendefinisikan masalah sebagai berikut:
“Apakah penawaran layanan Internet dalam penerbangan ini menciptakan
tambahan preferensi dan laba yang cukup besar bagi American Airlines untuk
menjustifikasi biayanya disbanding kemungkinan investasi lain dalam peningkatan
layanan yang mungkin dilakukan AA?.”
Untuk
membantu merancang riset ini, manajemen menggarisbawahi keputusan-keputusan
ini: (1) Apakah AA sebaiknya menawarkan koneksi internet ? (2) Jika iya, apakah AA sebaiknya hanya
menawarkan layanan ini pada kelas satu, atau juga pada kelas bisnis, dan
mungkin kelas ekonomi ? (3) Berapa harga yang harus kita kenakan ? (4) Pada jenis pesawat dan lama perjalanan apa kita
sebaiknya menawarkan layanan ini ?
Langkah 2: Mengembangkan Rencana Riset
Tahap
kedua riset pemasaran adalah dimana kita mengembangkan rencana paling efektif untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan
dan berapa biayanya. Misalkan perusahaan membuat perkiraan sebelumnya bahwa
peluncuran layanan internet dalam penerbangan akan menghasilkan laba jangka
panjang sebesar $50.000. Jika manajer percaya bahwa pelaksanaan riset pemasaran
akan menghasilkan penetapan harga dan rencana promosi yang lebih baik serta
laba jangka panjang sebesar $90.000, ia seharusnya bersedia menghabiskan uang
sampai $40.000. Jika riset ini membutuhkan biaya yang lebih besar dari $40.000
riset itu tidak layak dilakukan.
Untuk
merancang rencana riset, kita harus mengambil keputusan tentang sumber data
pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel, dan metode
kontrak.
© SUMBER DATA
Periset
dapat mengumpulkan data sekunder, data primer atau keduanya. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk tujuan lain dan sudah ada
disuatu tempat. Data Primer adalah data baru yang dikumpulkan untuk tujuan
tertentu atau untuk proyek riset tertentu.
Periset
biasanya memulai penyelidikan mereka dengan mempelajari beragam data sekunder
yang rendah biayanya dan sudah tersedia, untuk melihat apakah mereka dapat
menyelesaikan sebagian atau seluruh masalah tanpa mengumpulkan data primer yang
mahal.
© PENDEKATAN RISET
Pemasar
mengumpulkan data primer dengan lima cara: melalui observasi, kelompok focus,
survey, data, perilaku dan pengalaman.
a.
Riset Observasi
Periset dapat mengumpulkan data baru dengan meneliti
pelaku dan setting yang relevan, diam-diam meneliti ketika mereka berbelanja
atau ketika mereka mengkonsumsi produk. Terkadang mereka melengkapi konsumen
dengan penyeranta dan menginstruksikan mereka untuk menulis apa yang mereka
lakukan ketika mereka diminta, atau mereka mengadakan sesi wawancar tidak resmi
disebuah kafe atau bar. Foto juga dapat
memeberikan informasi yang kaya akan detail.
b.
Riset Etnografi
Adalah pendekatan riset observasi tertentu yang
menggunakan konsep dan alat dari ilmu antropologi dan disiplin ilmu sosial lain
untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana orang hidup dan bekerja.
Tujuannya adalah agar periset dapat menyelami kehidupan seseorang untuk
mengungkap keinginan terpendam yang mungkin tidak terungkap dalam bentuk riset
lain. Perusahaan-perusahaan seperti IBM, Intel dan Steelcase megandalkan riset
etnografi untuk merancang produk terobosan.
c.
Riset Kelompok Fokus
Kelompok Focus (focus group) adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari 6 sampai 10 orang yang dipilih
secara teliti oleh periset berdasarkan pertimbangan demografis, psikografis,
atau pertimbangan lain dan dipersatukan untuk mendiskusikan berbagai topic
minat dalam waktu yang panjang. Peserta biasanya diberi sedikit bayaran untuk
menghadiri diskusi itu. Moderator riset professional memberikan pertanyaan dan
melakukan penyelidikan berdasarkan panduan atau agenda diskusi manajer pemasaran. Manajer berusaha membedakan motivasi nyata
konsumen dan mengapa mereka mengatakan dan melakukan hal tertentu. Moderator
biasanya merekam sesi itu, dan manajer pemasaran sering berada dibelakang
cermin dua arah di ruang sebelahnya. Riset kelompok focus merupakan langkah
eksploratif yang bermanfaat, tetapi periset harus menghindari generalisasi dari
peserta kelompok focus terhadap keseluruhan pasar, Karena ukuran sampel terlalu
kecil dan sampel tidak diambil secara acak.
d.
Riset Survei
Perusahaan melaksanakan survey untuk mempelajari
pengetahuan, kepercayaan, preferensi, dan kepuasan masyarakat dan mengukur
berbagai besaran ini dalam populasi umum. Perusahaan seperti American Airlines
bisa saja menyiapkan instrumen surveinya sendiri untuk mengumpulkan informasi yang
mereka perlukan, atau mereka dapat menambahkan pertanyaan pada survey yang
memuat pertanyaan-pertanyaan tentang beberapa perusahaan, dengan biaya yang
jauh lebih rendah, perusahaan juga dapat mengajukan pertanyaan kepada panel
konsumen yang dijalankan oleh perusahaan sendiri atau perusahaan lain.
Perusahaan dapat melakukan studi-cegat di mal dengan menyuruh para penelitinya
mendekati orang-orang ditempat perbelanjaan dan mengajukan pertanyaan kepada
mereka.
e.
Data Perilaku
Pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka
didata pemindai toko, pembelian katalog, dan database pelanggan. Pelanggan
dapat belajar banyak dengan menganalisis data ini. Pembelian aktual
mencerminkan preferensi konsumen dan sering kali lebih dapat diandalkan
daripada pernyataan yang mereka berikan kepada periset pasar. Misalnya, data
belanja bahan pangan memperlihatkan bahwa orang berpenghasilan tinggi tidak
selalu membeli merek-merek yang lebih mahal, bertolak belakang dengan apa yang
mereka nyatakan dalam wawancara: sebaliknya banyak orang berpenghasilan rendah
membeli beberapa merek mahal. Jelas, American Airlines dapat belajar banyak hal
berguna tentang penumpangnya dengan menganalisis catatan pembelian tiket dan
perilaku online.
f.
Riset Eksperimen
Riset yang paling valid secara ilmiah dalah Riset
Eksperimen (Experimental
research). Riset ini dirancang untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan
menghilangkan berbagai penjelasan tentang temuan yang diteliti. Jika eksperimen
ittu dirancang dan dilaksanakan dengan baik, manajer riset dan pemasaran bisa
100% mengandalkan kesimpulannya. Eksperimen membutuhkan pemilihan kelompok subjek yang sesuai , memberikan
perlakuan yang berbeda kepada mereka, mengendalikan variabel-variabel yang
tidak relevan, dan memeriksa apakah perbedaan respons yang diteliti cukup
signifikan secara statistic. Jika kita dapat menghilangkan atau faktor-faktor
yang tidak relevan, kita dapat menghubungkan pengaruh yang diteliti dengan
beragam perlakuan atau rangsangan. American Airlines dapat memperkenalkan
layanan internet dalam penerbangan disalah satu penerbangan regularnya dari
Chicago ke Tokyo dan mengenakan harga $25 pada suatu minggu $15 pada minggu
berikutnya. Jika pesawat membawa jumlah penumpang kelas satu yang hamper sama
setiap minggu dan minggu-minggu tertentu tidak menghasilkan perbedaan, yang
menggunakan layanan dengan perbedaan harga yang dikenakan.
© INSTRUMEN RISET
Periset
pemasaran mempunyai tiga pilihan instrument riset utama dalam mengumpulkan data
primer, kuesioner, pengukuran kualitatif dan peralatan teknologi.
a. Kuesioner
Kuesioner (questionnaire) terdiri dari sekelompok pertanyaan
yang diajukan kepada responden. Berkat fleksibilitasnya, sejauh ini kuesioner
menjadi instrument paling umum yang digunakan untuk mengumpulkan data primer.
Periset harus mengembangkan, menguji dan memilah kuesioner secara cermat
sebelum mengelolanya pada skala besar. Bentuk, kata-kata, dan urutan pertanyaan
akan mempengaruhi respons. Pertanyaan tertutup
menspesifikasikan semua kemungkinan jawaban dan memberikan jawaban yang lebih
mudah untuk diinterpretasikan dan dihitung. Pertanyaan terbuka
memungkinkan responden untuk menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka
sendiri dan sering kali lebih mengungkapkan cara berfikir seseorang. Pertanyaan
terbuka sangat berguna terutama pada penelitian eksplorasi, dimana para
peneliti mencari pandangan tentang cara orang berfikir dan tidak mencari tahu
berapa banyak orang yang berfikir dengan cara tertentu. Tabel 4.1 menunjukkan
contoh dari kedua tipe pertanyaan: lihat juga “Catatan Pemasaran: Kuesioner
dengan jawaban Ya atau Tidak.
b. Pengukuran kualitatif
Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif
dalam mengukur pendapat konsumen aren tindakan konsumen tidak selalu sesuai
dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan survey. Secara relatif, teknik
riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak
terstruktur, yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respons. Keragaman
ini hanya dibatasi oleh kreativitas peneliti pemasaran.
c. Peralatan
Teknologi
Peralatan teknologi
terkadang berguna dalam riset pemasaran. Kini teknologi telah berkembang pesat
sehingga pemasaran dapat menggunakan teknologi tersebut dalam melakukan riset
pemasaran.
GAGASAN PEMASARAN
MEMASUKI PIKIRAN
KONSUMEN DENGAN RISET KUALITATIF
Berikut ini disajikan beberapa pendekatan riset
kualitatif populer untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran konsumen dan menemukan apa
yang mereka pikirkan atau rasakan tentang merek dan produk.
a. Asosiasi kata
Bertanya kepada subjek tentang kata-kata
apa yang terpikirkan ketika mereka mendengar
nama merek. “Apa arti nama Timex bagi anda? Katakan kepada saya, apa yang terlintas dipikiran
Anda ketika Anda memikirkan jam Timex?” tujuan utama tugas asosiasi bebas
adalah mengidentifikasi kisaran kemungkinan asosiasi merek dalam pikiran
konsumen. Tetapi tetap asosiasi bebas juga memberikan beberapa indikasi kasar
tentang kekuatan, kesukaan, dan keunikan relatif asosiasi merek.
b. Teknik proyektif
Berikan stimulus yang tidak lengkap kepada
masyarakat dan minta mereka melengkapinya, atau berikan stimulus yang tidak
jelas dan minta mereka membuatnya masuk akal. Salah satu pendekatan semacam itu
adalah “latihan gelembung” dimana gelembumg kosong, seperti yang ditemukan pada
film kartun, muncul dilayar orang-orang yang sedang membeli atau menggunakan
produk atau jasa tertentu. Subjek mengisi gelembung itu, mengindikasikan apa
yang mereka yakini sedang terjadi atau yang dikatakan. Teknik lain adalah tugas
perbandingan dimana orang membandingkan merek dengan orang, negara, hewan,
kegiatan, kain, pekerjaan, mobil, majalah, sayuran, kebangsaan, atau bahkan merek
lain.
c. Visualisasi
Visualisasi mengharuskan orang-orang
menciptakan kolase dari foto-foto atau gambar majalah untuk menggambarkan
persepsi mereka. Teknik ZMET meminta peserta lebih dahulu memilih minimal 12
gambar dari sumber mereka sendiri (majalah, catalog, album foto keluarga) untuk
mempresentasikan pikiran dan perasaan mereka tentang topik riset. Dalam
wawancara satu-satu, administrator study menggunakan teknik wawancara canggih
untuk mengeksplorasi gambar bersama peserta dan mengungkapkan arti tersembunyi.
Terakhir, peserta menggunakan program computer untuk menciptakan kolase dengan
gambar-gambar ini yang mengomunikasikan pikiran dan perasaan bawah sadar mereka
tentang topik tersebut. Dalam salah satu studi ZMET tentang stoking, beberapa
gambar responden memperlihatkan tiang pagar yang terbungkus plastik atau sabuk
baja yang menjerat pohon, menunjukkan bahwa stoking itu ketat dan tidak nyaman.
Gambar lain memperlihatkan bunga-bunga yang menjulang tinggi dalam sebuah vas,
menunjukkan bahwa produk itu membuat wanita merasa kurus, tinggi, dan seksi.
d. Personifikasi merek
Bertanyalah kepada subjek tentang
bagaimana tipe orang yang mereka pikirkan ketika merek itu disebutkan. “Jika
merek itu hidup seperti manusia, seperti apakah merek itu, dimana ia akan tinggal,
apa yang akan ia kenakan , siapa yang akan ia ajak bicara jika ia pergi kepesta
(dari apa yang akan dibicarakannya)?”misalnya, merek John Deere mungkin membuat
seseorang memikirkan pria Midwestern yang keras, suka bekerja keras dan dapat
dipercaya. Kepribadian merek menghantarkan gambaran kualitas merek yang lebih
manusiawi.
e. Teknik Tangga
Sederet pertanyaan”mengapa” yang semakin
spesifik dapat mengungkapkan motivasi konsumen dan tujuan konsumen yang lebih
dalam dan abstrak. Bertanyalah mengapa seseorang ingin membeli telepon selular Nokia.”Telepon selular
Nokia tampak dibuat dengan baik (atribut). “Mengapa penting bagi anda bahwa
telepon itu dibuat dengan baik?”Hal itu menunjukkan bahwa Nokia dapat
diandalkan “(manfaat emosional).”Mengapa Anda harus tersedia bagi mereka setiap
saat?”Saya dapat membantu mereka jika mereka dalam kesulitan “(esensi merek).
Merek Nokia membuat orang ini merasa seperti orang yang berbudi baik, siap membantu orang lain.
© RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL
Setelah
memutuskan pendekatan dan instrument riset, periset pemasaran harus merancang
rencana pengambilan sampel. Hal ini memerlukan tiga keputusan;
a.
Unit pengambilan sampel: Siapa yang harus kita survey ? Dalam survey American Airlines, apakah unit pengambilan sampel hanya
boleh terdiri atas pelaku perjalanan bisnis kelas satu, pelancong liburan kelas
satu, atau keduanya ? Aapakah survey itu harus meliputi pelancong dibawah usia 18 tahun ? Suami dan Istri ? Setelah mereka menentukan unit
pengambilan sampel, pemasar harus mengembangkan kerangka sampel sehingga semua
orang dalam populasi sasaran mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
b.
Ukuran Sampel: Berapa banyak orang yang harus kita survey ? Sampel yang besar memberikan hasil yang lebih dapat
diandalkan, tetapi sesungguhnya kita tidak harus selalu mengambil sampel dari
seluruh populasi sasaran untuk mencapai hasil yang dapat diandalkan. Ukuran
sampel yang kurang dari 1% populasi sering memebrikan reliabilitas yang baik,
dengan prosedur pengambilan sampel yang kredibel.
c.
Prosedur pengambilan sampel: Bagaimana kita harus memilih responden ? Pengambilan sampel probabilitas memungkinkan batas
keyakinan tercakup dalam kesalahan sampel dan membuat sampel lebih
representative. Maka, setelah memilih sampel, kesimpulannya mungkin adalah
“Interval lima sampai tujuh perjalanan pertahun mempunyai peluang 95 dari 100
mengandung jumlah perjalanan yang diambil yang dilakukan setiap tahun oleh
penumpang kelas satu yang terbang antara Chicago dan Tokyo.” Tiga jenis pengambilan sampel probabilitas
digambarkan dalam tabel. Ketika biaya atau waktu untuk menggunakan pengambilan
sampel probabilitas terlalu tinggi. Periset pemasaran akan mengambil sampel non-probabilitas.
© METODE KONTAK
Sekarang
periset pasar harus memutuskan bagaimana ia akan menghubungi subjek: Lewat
surat, lewat telepon, secara tatap muka atau online.
a.
Kuesioner surat
Kuesioner surat adalah cara terbaik untuk menjangkau
orang yang tidak mau memberikan wawancara pribadi atau orang yang responsnya
mungkin bias atau terdistorsi oleh
pewawancara. Kuesioner surat memerlukan pertanyaan dengan kata-kata yang
sederhana dan jelas. Sayangnya, tingkat responsnya biasanya lamban dan pelan.
b.
Wawancara telepon
A. Sample probabilitas
|
|
Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sample)
|
Setiap anggota populasi memiliki kesempatan seleksi yang sama.
|
Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random Sample)
|
Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara ekslusif memiliki
persamaan(seperti kelompok usia), dan sampel acak diambil dari setiap
kelompok.
|
Sampel gugus (cluster/area sample)
|
Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara eksklusif memiliki persamaan
(seperti blok kota), dan periset mengambil sampel dari kelompok itu untuk
diwawancara.
|
B. Sample Nonprobabilitas
|
|
Sampel mudah (convenience sample)
|
Peneliti memilih anggota populasi yang
paling mudah diakses.
|
Sampel penilaian (judgement sample)
|
Peneliti memilih anggota populasi yang
memiliki prospek yang baik untuk mendapatkan informasi akurat.
|
Sampel Kuota (quota sample)
|
Peneliti menemukan dan mewawancarai
sejumlah orang yang direkomendasikan dalam masing-masing kategori.
|
c.
Wawancara Pribadi
Wawancara pribadi adalah metode yang paling fleksibel. Pewawancara dapat mengajukan banyak
pertanyaan dan mencatat observasi ktambahan tentang responde, seperti pakaian
dan bahasa tubuh
d.
Wawancara online
Ada begitu banyak cara menggunakan
internet untuk melakukan riset. Sebuah perusahaan dapat mencantumkan kuesioner
dalam situs Web-nya dengan berbagai cara dan menawarkan insentif untuk
menjawabnya, atau perusahaan dapat menempatkan spanduk di situs yang sering
dikunjungi seperti YAHOO!, mengundang orang untuk menjawab beberapa pertanyaan
dan mungkin memenangkan hadiah. Pemasar
juga dapat mensponsori ruang chat atau papan bulletin dan mengajukan pertanyaan
dari waktu kewaktu atau mengadakan panel konsumen secara real-time atau kelompok
focus dunia maya. Perusahaan dapat mempelajari orang-orang yang mengunjungi
situsnya dengan melacak bagaimana alur klik mereka melalui situs Web dan
beralih kesitus lain. Perusahaan dapat memasang harga yang berbeda, menggunakan
kepala berita yang berbeda dan menawarkan fitur produk yang berbeda pada
berbagai situs Web atau pada waktu yang berbeda untuk mempelajari efektifitas
relatif dari penawarannya. Pengujian produk online, dimana perusahaan
memberikan informasi untuk produk baru, juga semakin banyak dan juga memberikan
informasi yang jauh lebih cepat dibandingkan teknik riset pemasaran produk baru
tradisional.
Langkah 3: Mengumpulkan Informasi
Fase
pengumpulan data riset pemsaran biasanya adalah fase termahal dan paling
cenderung mengandung kesalahan. Ada empat masalah utama yang timbul dalam
survey. Beberapa responden tidak pernah ada dirumah dan harus dihubungi kembali
atau diganti. Responden lain menolak bekerja sama. Responden lainnya lagi akan
memberikan jawaban yang bias atau tidak jujur. Terakhir, beberapa pewawancara
mungkin bias atau tidak jujur.
Metode pengumpulan data maju pesat berkat perkembangan
teknologi computer dan telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset telepon
melakukan wawancara dari lokasi pusat, menggunakan pewawancara professional
untuk membaca sekumpulan pertanyaan dari monitor dan mengetikkan jawaban
responden kekomputer. Prosedur ini menghiklangkan proses pengeditan dan
pengkodean, mengurangi kesalahan, menghemat waktu, dan menghasilkan semua
statistik yang dibutuhkan. Perusahaan riset lain telah membuat terminal
interaktif dipusat-pusat perbelanjaan, dimana Responden duduk disebuah
terminal, membaca pertanyaan dari monitor, dan mengetikkan jawaban mereka.Salah
satu halangan terbesar dalam pengumpulan informasi bertaraf internasional
adalah perlu tercapainya konsistensi
Langkah 4: Menganalisis Informasi
Satu
langkah sebelum langkah terakhir aadalah penyimpulan temuan dengan
mentabulasikan data dan mengembangkan distribusi frekuensi. Sekarang periset
menghitung rata-rata dan mengukur dispersi variabel-variabel utama dan
menerapkan beberapa teknik statistik canggih dan model keputusan dengan
haarapan menemukan temuan tambahan. Periset dapat menguji berbagai hipotesis
dan teori, juga menerapkan analisis sensitivitas untuk menguji asumsi dan
kekuatan kesimpulan.
Langkah 5: Mempresentasikan temuan
Sebagai
langkah terakhir, periset mempresentasikan temuan yang relevan dengan keputusan
pemasaran utama yang dihadapi manajemen. Periset semakindituntut untuk
memainkan peran konsultan yang lebih proaktif dalam menerjemahkan data dan informasi menjadi pandangan dan rekomendasi. Mereka
juga harus mempertimbangkan cara untuk mempresentasikan temuan riset dalam cara
yang sebisa mungkin dapat dipahami dan mendorong.
Langkah 6: Mengambil Keputusan
Manajer
yang memerintahkan dilakukannya riset harus mempertimbangkan bukti. Jika
kepercayaan mereka terhadap temuan rendah, mereka mungkin memutuskan menolak
peluncuran layanan internet dalam penerbangan. Jika mereka telah terpengaruh
untuk meluncurkan layanan. Temuan itu
akan mendorong preferensi mereka. Bahkan, mereka dapat memutuskan untuk
mempelajari masalah ini lebih lanjut dan melakukan lebih banyak riset.
Keputusan ada ditangan mereka, riset yang dilakukan secara cermat memberikan
pandangan bagi mereka terhadap masalah tersebut. Dewasa ini semakin banyak
organisasi yang menggunakan sistem dukungan keputusan pemasaran untuk membantu
manajer pemasaran mereka membuat keputusan yang lebih baik.
Tujuh
Karakterisstik Riset Pemasaran yang Baik
|
|
1. Metode Ilmiah
|
Riset pemasaran yang efektif menggunakan
prinsip-prinsip metode ilmiah; observasi yang teliti, perumusan hipotesis,
prediksi, d.an pengujian
|
2. Kreativitas Riset
|
Dalam wujud terbaiknya, riset pemasaran
mengembangkan cara inovatif untuk menyelesaikan masalah; perusahaan pakaina
yang memproduksi pakaian untuk remaja memebrikan kamera video kepada beberapa
pemuda, lalu menggunakan video itu untuk kelompok fokus yang diadakan
direstoran dan tempat-tempat lain yang sering dikunjungi remaja
|
3. Beragam metode
|
Periset pemasaran tidak boleh terlalu
tergantung pada satu metode saja. Mereka juga menyadari nilai menggunakan dua
atau tiga metode untuk meningkatkan keyakinan akan hasilnya.
|
4. Ketergantungan antar rmodel dan data
|
Periset pemasaran menyadari bahwa data
diterjemahkan dari model yang mendasari dan memandu jenis informasi yang
dicari.
|
Periset pemasaran memperlihatkan
\perhatian pada perkiraan nilai informasi terhadap biayanya. Biaya umumnya
mudah ditentukan, tetapi nilai riset lebih sulit dihitung. Nilai riset
tergantung pda reliabilitas dan validitas temuan dan kehendak manajemen untuk
menerima dan bertindak berdasarkan penemuan tersebut
|
|
6. Skeptisisme yang sehat
|
Periset pemasaran memperlihatkan
skeptisisme yang sehat terhadap asumsi persuasive yang dibuat oleh manajer
tentang cara kerja pasar. Mereka waspada terhadap masalah yang disebabkan
oleh “mitos pemasaran”
|
7. Pemasaran etis
|
Riset pemasaran bermanfaat bagi
perusahaan yang mensponsorinya maupun pelanggan perusahaan. Penyalahgunaan
riset pemsaran dapat merugikan atau mengganggu konsumen, meningkatkan
ketidaksukaan pada apa yang dianggap konsumen sebagai serangan terhadap
privasi mereka atau upaya penjualan terselubung.
|
2.3
MENGATASI
HALANGAN DALAM PENGGUNAAN RISET PEMASARAN
Disamping pertumbuhan riset pemasaran yang
pesat, banyak perusahaan masih gagal menggunakan riset pemasaran secara
memuaskan atau tepat, untuk beberapa alasan:
a.
Konsepsi Sempit tentang Riset
Banyak manajer melihat
pemasaran sebagai operasi penemuan fakta. Mereka mengharapkan periset merancang
kuesioner, memilih sampel, mengadakan wawancara, dana melaporkan hasil, sering
tanpa memenerikan definisi seksama tentang masalah. Ketika penemuan fakta tidak
bermanfaat,ide manajemen tentang penggunaan riset pemasaran yang terbatas
menjadi lebih kuat.
b.
Kaliber periset yang tidak seimbang
Beberapa manajer
memandang riset pemasaran tidak lebih dari sekedar kegiatan administrative dan
memperlakukannya seperti itu. Mereka mempekerjakan periset pemasaran yang
kurang kompeten, yang lemah dalam pelatihan, dan rendah kreativitasnyasehingga
menyebabkan hasil yang tidak impresif. Hasil yang mengecewakan mendorong
kecurigaan manajemen terhadap riset pemasaran, dan gaji yang rendah
mengakibatkan munculnya masalah dasar.
c.
Penentuan kerangka masalah yang buruk
Kegagalan New Coke yang
terkenal sebagian besar adalah akibat dari kegagalan menetapkan masalah riset
dengan benar , dari perspektif pemasaran. Isu sebenarnya adalah apa yang
dirasakan konsumen tentang Coca-cola sebagai merek, bukan apa yang mereka
rasakan tentang rasa minumannya semata.
d.
Temuan yang terlambat dan terkadang salah
Manajer menginginkan
hasil yang akurat dan konklusif, mereka mungkin menginginkan hasilnya besok. Tetapi
riset pemasaran yang baik membutuhkan waktu dan uang. manajer akan kecewa
ketika riset pemasaran menelan biaya terlalu besar atau berlangsung terlalu
lama.
e.
Perbedaaan kepribadian dan presentasional
Perbedaan antara gaya manajer lini dan periset pemasaran sering menghalangi
hubungan yang produktif. Bagi manajer yang menginginkan kekonkretan,
kesederhanaan, dan kepastian, laporan periset pemasaran mungkin tampak abstrak,
rumit dan tentatif. Tetapi dalam perusahaan yang lebih progersif, periset
pemasaran dimasukkan sebagai anggota team manajemen produk, dan pengaruh mereka
pada strategi pemasaran pun semakin bertumbuh.
2.4
MENGUKUR PRODUKTIVITAS PEMASARAN
Salah satu tugas terpenting dalam riset pemasaran adalah
menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan pemasaran. Kini semakin banyak
pemasar yang bertanggung jawab atas investasi mereka dan harus dapat
menjustifikasi pengeluaran pemasaran kepada manajemen senior. Salah satu survey
pada pemasar terkemuka AS mengungkapkan bahwa sekitar setengah pemasar tidak
puas dengan kemampuan mereka mengukur tingkat pengembalian investasi pemasaran
mereka. Survey lain mengungkapkan bahwa 63% manajemen senior tidak puas dengan
sistem pengukuran kinerja pemsaran mereka dan ingin pemasaran dapat memasok
perkiraan dampak sebelum dan sesudah progarn pemasaran dilakukan.
Riset pemasaran dapat membantu pemasar mengatasi kebutuhan
akuntabilitas yang semakin besar ini. Dua pendekatan komplementer untuk
mengukur produktivtas pemasaran adalah:
1.
Ukuran pemasaran untuk menilai pengaruh
pemasaran dan,
2.
Pemodelan bauran pemasaran untuk
mengestimasi hubungan sebab akibat dan mengukur bagaimana kegiatan pemasaran
mempengaruhi hasil.
Papan kendali (dashboard) pemasaran adalah cara terstruktur
untuk mendiseminasikan pandangan yang dikumpulkan dari dua pendekatan ini dalam
organisasi.
©
UKURAN PEMASARAN
Pemasar menerapkan beragam ukuran untuk menilai pengaruh pemasaran. Ukuran
pemasaran (marketing metrics)
adalah sejumlah ukuran yang membantu
pemasar menghitung, membandingkan dan menerjemahkan kinerja pemasaran
mereka. Ukuran pemasaran dapat digunakan oleh manajer merek untuk
menjustifikasi dan merancang program pemasaran dana oleh manajemen senior,
untuk memutuskan alokasi keuangan.
Tim Ambler dari London Business School menyarankan bahwa jika perusahaan
berfikir mereka sudah mengukur kinerja pemasaran dengan baik, mereka harus
menjawab dengan jujur lima pertanyaan dibawah ini kepada diri mereka sendiri.
1. Apakah Anda meneliti perilaku konsumen
secara rutin (retensi, akuisisi, penggunaan) dan mengapa konsumen berprilaku
seperti itu (kesadaran, kepuasan, kualitas anggapan)?
2. Apakah Anda melaporkan hasil riset ini
secara rutin kepada dewan dalam format yang terintegrasi dengan ukuran
pemasaran keuangan?
3. Dalam laporan itu, apakah anda
membandingkan hasil dengan tingkat yang telah diramalkan sebelumnya dalam
rencana bisnis?
4. Apakah Anda juga membandingkan hasil
tersebut dengan timgkat yang dicapai oleh pesaing utama anda dengan menggunakan
indicator yang sama?
5. Apakah Anda menilai kinerja jangka pendek
menurut perubahan dalam asset berbasis pemasaran anda?
©
Pemodelan Bauran Pemasaran
Akuntabilitas pemasaran
juga berarti bahwa pemasar harus memperkirakan pengaruh berbagi investasi
pemasaran secara lebih tepat. Model bauran pemasaran menganalisis data dari
beragam sumber, seperti data pemindai pengecer, data pengiriman perusahaan,
penetapan harga, media, dan data belanja promosi, untuk memahami pengaruh
kegiatan pemasaran tertentu secara lebih tepat. Untuk memperdalam pemahamannya,
pemasar dapat mengadakan analisis multivarian, seperti analisis regresi, untuk
memilah bagaimana setiap elemen pemasaran mempengaruhi hasil pemasaran (seperti
penjualan merek atau pangsa pasar).
Meskipun pemodelan bauran pemasaran
membantu mengisolasi pengaruh , pemodelan ini tidak efektif untuk menilai cara
kerja gabungan berbagai elemen pemasaran. Dave reibstein dan Wharton juga
mencatat tiga kelemahan lainnya;
1. Pemodelan bauran pemasaran berfokus pada
pertumbuha tambahan dan bukan pada penjualan dasar atau pengaruh jangka
panjang.
2. Walau sangat penting, pemaduan ukuran
seperti kepuasan pelanggan , kesadaran dan ekuitas merek kedalam pemodelan
bauran pemasaran terbatas.
3. Pemodelan bauran pemasaran biasanya gagal
memasukkan ukuran yang berhubungan dengan pesaing, perdagangan, atau tenaga
penjual (rata-rata pengeluaran bisnis lebih tinggi pada tenaga penjual dan
promosi dagang dibandingkan pada promosi iklan atau promosi konsumen).
©
Papan Kendali ( Dashboard) Pemasaran
Perusahaan
juga menerapkan proses dan sistem organisasi untuk memastikan bahwa mereka
memaksimalkan nilai dari semua ukuran yang berbeda ini. Manajemen dapat
merangkai rangkuman ukuran internal dan eksternal yang relevan dalam
papan kendali (dashboard) pemaasaran
untuk sintesis dan interpretasi. Papan kendali pemasaran mirip dengan panel
instrument dalam mobil atau pesawat, yang secara visual menampilkan indicator
real-time untuk memastikan fungsi yang tepat. Bagaimanapun juga, papan kendali
pemasaran hanya sebaik informasi yang menjadi dasarnya, tetapi alat visualisasi
canggih ini dapat membuat data lebih berbicara demi meningkatkan pemahaman dan
analisis.
Sebagai
masukan (input) bagi papan kendali pemasaran, perusahaan harus memasukkan dua
kartu nilai utama yang berbasis pasar, yang mencerminkan kinerja dan memberikan
kemungkinan tanda peringatan dini.
a.
Kartu nilai kinerja pelanggan
Mencatat seberapa baik
kinerja perusahaan selama bertahun-tahun berdasarkan ukuran berbasis pelanggan
seperti yang diperlihatkan dalam tabel 4.5. Manajemen harus menetapkan norma
bagi setiap ukuran dan mengambil tindakan ketika mereka mendapati hasilnya
keluar dari batasan.
b.
Kartu nilai kinerja pemangku kepentingan (stakeholder)
Melacak kepuasan
berbagai konstituen yang mempunyai kepentingan kritis dan dampaknya bagi
kinerja perusahaan yaitu karyawan, pemasok, bank, distributor, pengecer, dan
pemegang saham. Sekali lagi manajemen
harus bertindak ketika satu atau lebih kelompok terlihat meningkat atau
berada diatas tingkat ketidakpuasan normal.
2.5
PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN
Salah satu alasan utama melakukan riset pemasaran adalah
mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus
mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan dan potensi laba dari
masing-masing peluang pasar. Peramalan penjualan digunakan oleh departemen
keuangan untuk meningkatkan kas yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi
oleh departemen manufaktur untuk menentukan kapasitas dan tingkat hasil; oleh
departemen pembelian untuk mendapatkan jumlah persediaan yang benar; dan oleh
departemen sumber daya manusia untuk mempekerjakan jumlah pekerja yang
diperlukan. Terakhir departemen pemasaran bertanggung jawab untuk menyiapkan
peramalan penjualan. Jika peramalannya cukup jauh dari hasil, perusahaan akan
menghadapi kelebihan atau kekurangan persediaan.
Sampel Ukuran Kartu Nilai Kinerja
Pelanggan
|
§
Persentase pelnaggan baru terhadap jumlah pelanggan
§
Persentase pelanggan yang hilang terhadap rata-rata jumlah pelanggan
§
Persentase pelanggan yang
dimenangkan kembali terhadap rata-rata jumlah pelanggan
§
Persentase pelanggan yang digolongkan dalam kategori sangat tidak puas,
tidak puas, netral, puas,dan sangat puas
§
Persentase pelanggan yang mengatakan bahwa mereka akan membeli produk itu
kembali
§
Persentase pelanggan yang mengatakan bahwa mereka akan merekomendasikan
produk itu kepada orang lain
§
Persentase pelanggan pasar sasaran yang mempunyai kesadaran merek atau
ingat pada merek
§
Persentase pelanggan yang mengatakan bahwa produk perusahaan adalah
produk yang paling mereka sukai dalam kategorinya.
§
Persentase pelanggan yang mengidentifikasi positioning dan diferensiasi
yang dimaksudkan merek dengan benar
§
Rata-rata persepsi kualitas produk perusahaan relatif terhadap pesaing
utama
§
Rata-rata persepsi kualitas layanan perusahaan relatif terhadap pesaing
utama.
|
©
Ukuran Permintaan Pasar
Perusahaan
dapat menyiapkan hingga 90 jenis perkiraan permintaan yang berbeda untuk enam
tingkat produk, lima tingkat ruang, dan tiga periode waktu yang berbeda. Setiap
ukuran permintaan melayani setiap tujuan tertentu. Perusahaan perlu
memperkirakan permintaan jangka pendek bagi produk tertentu agar dapat
melakukan pemesanan bahan mentah, perencanaan produksi, dan peminjaman uang
tunai. Perusahaan dapat memperkirakan permintaan regional untuk lini produk
utamanya guna memutuskan apakah mereka akan melakukan distribusi regional atau
tidak.
Ukuran
pasar didasarkan pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu penawaran
pasar. Tetapi ada banyak cara produktif untuk memecah pasar:
a.
Pasar potensial
Adalah kumpulan konsumen
yang memiliki tingkat minat cukup besar terhadap penawaran pasar. Meskipun
demikian, minat konsumen tidak cukup untuk mendefinisikan pasar bagi pemasar
kecuali mereka juga mempunyai penghasilan dan akses yang cukup besar terhadap
produk.
b.
Pasar yang tersedia
Adalah kumpulan konsumen
yang mempunyai minat, penghasilan dan akses terhadap penawaran tertentu. Bagi
beberapa penawaran pasar, perusahaan atau pemerintah mungkin membatasi
penjualan untuk kelompok tertentu.
c.
Pasar sasaran
Adalah bagian pasar
tersedia berkualifikasi yang diputuskan perusahaan untuk dikejar.
d.
Pasar terprenetasi
Adalah kumpulan konsumen
yang membeli produk perusahaan.
©
Kosakata Pengukuran Permintaan
Konsep
utama dalam pengukuran permintaan adalah permintaan pasar dan permintaan
perusahaan. dalam masing-masing konsep itu, kita harus membedakan antara fungsi
permintaan, peramalan penjualan, dan potensi.
a.
Permintaan pasar
Langkah pertama pemasar
dalam mengevaluasi peluang pasar adalah memperkirakan total permintaan pasar.
Permintaan pasar (market demand) untuk sebuah produk adalah total volume yang
akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu diwilayah geografs tertentu dalam
periode waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dibawah program
pemasaran tertentu. Permintaan pasar bukanlah angka yang pasti, tetapi itu lebih merupakan
fungsi kondisi yang dinyatakan. Untuk alasan ini kita menyebutnya fungsi
permintaan pasar.
b.
Peramalan pasar
Hanya satu tingkat
pengeluaran pemasaran industry yang sebenarnya akan terjadi. Permintaan pasar
yang berkorespondensi dengan tingkat ini disebut peramalan pasar (market
forcast).
c.
Potensi pasar
Peramalan pasar
memperlihatkan permintaan pasar kynag diduga bukan permintaan pasar yang
maksimum. Untuk permintaan pasar maksimum, kita harus memvisualisasikan tingkat
permintaan psar yang dihasilkan dari tingkat pengeluaran pemasaran industry
yang “sangat tinggi”, suatu batasan dimana peningkatan lebih lanjut dalam usaha
pemasaran hanya akan memberi sedikit pengaruh dalam mendorong permintaan
selanjutnya. Potensi pasar (market potential) adalah batas yang didekati oleh
permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tingkat tak
terbatas untuk suatu lingkungan pemasaran.
d. Permintaan perusahaan
Permintaan perusahaan (company demand) adalah pangsa
permintaan pasar yang diperkirakan perusahaan pada tingkat alternatif dari
usaha pemasaran perusahaan dalam satu periode waktu. Permintaan perusahaan
bergantung pada bagaimana persepsi konsumen terhadap produk, jasa, harga, dan
komunikasi perusahaan relatif terhadap pesaing . jika hal lainnya sama, pangsa
pasar perusahaan akan tergantung pada skala relatif dan efektivitas pengeluaran
pasar. Pendiri model pemasaran telah mengembangkan fungsi respons penjualan
untuk mengukur bagaimana penjualan perusahaan dipengaruhi oleh tingkat
pengeluaran pemasa rannya, bauran
pemasaran dan efektivitas pemasaran.
e.
Peramalan penjualan perusahaan
Setelah pemasar
memperkirakan permintaan perusahaan, tugas mereka selanjutnya adalah memilih
tingkat usaha pemasaran (marketing effort). Peramalan penjualan perusahaan
(company sales forecast) adalah tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan
berdasarkan rencana pemasaran terpilih dan lingkungan pemasaran yang
diasumsikan.
Urutan peramalan sampai
perencanaan ini berlaku jika “peramalan” diartikan sebagai perkiraan kegiatan
ekonomi nasional, atau jika permintaan perusahaan tidak dapat diperluas. Tetapi
urutan itu tidak berlaku jika permintaan pasar dapat diperluas atau
jika”peramalan” diartikan sebagai
perkiraan penjualan perusahaan.
Dua konsep lain yang
penting adalah konsep berikut. Kuota penjualan (sales quota) adalah tujuan
penjualan yang ditetapkan untuk lini produk, divisi perusahaan, atau perwakilan
penjualan. Kuota penjualan terutama merupakan alat manajerial untuk
mendefinisikan dan menstimulasi usaha pemasaran. Biasanya, kuota penjaualan
ditetapkan sedikit lebih tinggi daripada perkiraan penjualan untuk lebih
mendorong usaha tenaga penjualan.
f.
Potensi penjualan perusahaan
Potensi penjualan
perusahaan (company sales potential)
adalah batas penjualan yang didekati oleh permintaan perusahaan ketika
usaha pemasaran perusahaan meningkat relatif terhadap usaha pesaing. Batas
absolute permintaan perusahaan adalah tentu saja potensi pasarnya. Keduanya
akan sama jika perusahaan mendapatkan 100% pasar. Dalam sebagian besar kasus ,
potensi penjualan perusahaan kurang dari potensi pasar, bahkan ketika
pengeluaran pemasaran perusahaan meningkat dengan tajam.
©
Memperkirakan permintaan pasar saat ini
Sekarang
kita siap untuk membahas metode-metode praktis untuk memperkirakan permintaan
pasar saat ini. Eksekutif pemasaran ingin memperkirakan total potensi pasar ,
potensi pasar suatu wilayah dan total
pejualan industri serta pangsa pasar.
TOTAL POTENSI PASAR
Total
potensi pasar (total market potential) adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin
tersedia bagi semua perusahaan dalam sebuah industry sepanjang suatu periode dibawah tingkat usaha
pemasaran industry dan kondisi lingkungan tertentu. cara umum untuk
memperkirakan total potensi pasar adalah mengalikan jumlah pembeli ptensial
(berdasarkan rata-rata kuantitas setiap pembelian), dikalikan harga.
POTENSI PASAR SUATU WILAYAH
Karena perusahaan harus mengalokasikan
anggaran pemasaran mereka secara optimal pada wilayah-wilayah terbaik mereka,
mereka harus mem-perkirakan potensi pasar berbagai kota, negara bagian dan
negara. Dua metode utama untuk menilai potensi pasar suatu wilayah adalah
metode pembentukkan pasar, yang terutama digunakan oleh pemasar bisnis, dan
metode indeks multifaktor, yang terutama digunakan oleh pemasar konsumen.
a.
Metode pembentukkan pasar
Metode pembentukkan pasar (market build-up method)
memerlukan identifikasi semua pembeli potensial disetiap pasar dan
memperkirakan pembelian potensial mereka. Metode ini memberikan hasil akurat
jika kita mempunyai daftar semua pembeli potensial dan perkiraan yang baik
tentang apa yang akan dibeli masing-masing pembeli potensial itu, sayangnya
potensi ini tidak selalu mudah dikumpulkan.
Perhatikan perusahaan peralatan mesin yang ingin
memperkirakan potensi pasar suatu wilayah untuk mesin bubut kayunya didaerah
Boston. Langkah pertamanya adalah mengidentifikasi semua pembeli potensial
mesin bubut kayu didaerah tersebut, terutama pabrik yang membentuk atau
menyerut kayu sebagai bagian dari operasi mereka. Perusahaan lalu dapat
menyusun daftar alamat semua pabrik di daerah Boston, kemudian memperkirakan
jumlah mesin bubut per seribu karyawan atau per $1 juta penjualan dalam
industri itu.
b.
Metode indeks multifaktor
Seperti pemasar bisnis, perusahaan konsumen juga harus
memperkirakan potensi pasar suatu wilayah, tetapi pelanggan perusahaan konsumen
terlalu banyak untuk dibuat daftarnya. Metode yang paling umum digunakan dalam
pasar konsumen adalah metode indeks langsung. Sebuah produsen obat, misalnya
mungkin mengasumsikan bahwa potensi pasar untuk obat berhubungan langsung
dengan ukuran populasi. Jika negara bagian Virginia mempunyai 2,28% populasi
AS, perusahaan dapat mengasumsikan bahwa
Virginia akan menjadi pasar bagi 2,28% seluruh obat yang dijual.
Banyak perusahaan menghitung indeks daerah lain
sebagai panduan untuk mengalokasikan sumber daya pemasaran. Anggaplah
perusahaan obat itu meninjau enam kota yang ada dalam daftar tabel 4.6. Dua
kolom pertama memperlihatkan persentasenya terhadap penjualan merek dan
kategori AS di enam kota ini. Kolom 3 memperlihatkan indeks pengembangan merek (brand development index-BDI), yaitu indeks
penjualan merek terhadap penjualan kategori. Seattle misalnya , mempunyai angka
BDI 114 karena di seattle merek relatif lebih berkembang dibandingkan kategori.
Portland mempunyai BDI 65, yang berarti bahwa merek di Portland relatif belum
berkembang. Biasanya semakin rendah BDI, semakin tinggi pula peluang pasar, dimana
ada ruang untuk menumbuhkan merek.
|
(a) persen
Merek AS
|
(b) persen
Kategori AS
|
BDI
|
Wilayah
Seattle
Portland
Boston
Toledo
Chicago
Baltimore
|
Penjualan
3,09
6,74
3,49
0,97
1,13
3,12
|
Penjualan
2,71
10,41
3,85
0,81
0,81
3,00
|
(a + b) x 100
114
65
91
120
140
104
|
PENJUALAN
INDUSTRI DAN PANGSA PASAR
Selain memperkirakan total
potensi dan potensi wilayah, perusahaan harus mengetahui penjualan industri
sebenarnya yang terjadi dipasarnya. Ini berarti perusahaan harus
mengidentifikasikan pesaing dan memperkirakan penjualan mereka.
Asosiasi dagang sering
mengumpulkan dan mengumumkan total penjualan industri, meskipun biasanya tidak
menyebutkan penualan perusahaan individu secara terpisah. Namun dengan
informasi ini, setiap perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya sendiri terhadap
keseluuhan industri. Cara lain untuk memperkirakan penjualan adalah membeli
laporan dari perusahaan riset pemasaran yang mengaudit total penjualan dan
penjualan merek. Audit ini memungkinkan perusahaan membandingkan kinerjanya
dengan total industri atau dengan pesaing tertentu untuk melihat apakah
perusahaan mendapatkan atau kehilangan pangsanya baik secara keseluruhan atau
beberapa merek saja.
©
Memperkirakan
Permintaan Masa Depan
Sedikit produk atau jasa yang
membiarkan diri mereka sendiri diramalkan dengan mudah biasanya menikmati
tingkat absolut atau tren yang ukup konstan dan persaingan yang tidak ada
(utilitas publik) maupun stabil (oligopoli murni). Disebagian besar pasar,
peramalan yang baaik menjadi faktor kunci keberhasilan.
Suatu perusahaan pada umumnya
menyiapkan peramalan ekonomi makro lebih dahulu, lalu diikuti dengan peramalan
industri, kemudian peramalan penjualan perusahaan. Peramalan ekonomi makro
mencakup memproyeksi inflasi, tingkat penganguran, suku bunga, pengeluaran konsumen,
investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, ekspor bersih, dan variabel lain.
Hasil akhirnya adalah permalan produk domestik bruto (GNP) yang digunakan
perusahaan, beserta indikator lingkungan lainnya, untuk meramalkan penjualan
industri. Perusahaan menurunkan peramalan penjualannya dengan mengasumsikan
bahwa dirinya akan memenangkan pangsa pasar tertentu.
a.
Survey Maksud
(Intensi) Pembeli
Peramalan adalah seni
mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Untuk
barang konsumsi tahan lama yang besar seperti perabotan, beberapa organisasi
riset mengadakan survei periodik tentang maksud pembelian konsumen dan mengajukan
pertanyaan seperti: “Apakah anda
bermaksud membeli mobil dalam enam bulan berikutnya ?” , dan menempatkan
jawabannya berdasarkan skala
probabilitas pembelian (purchase probability scale):
0.0 0.2 0.4
Tidak ada peluang
Sedikit kemungkinan Cukup ada kemungkinan
0.60 0.80 1.00
Kemungkinan besar
Kemungkinan sangat
besar Pasti
b.
Gabungan
Pendapat Tenaga Penjual
Ketika
mewawancarai pembeli dianggap metoe yang tidak praktis, perusahaan dapat
meminta wiraniaganya memperkirakan penjualan masa depan mereka. Hanya sedikit
perusahaan yang menggunakan perkiraan tenaga penjualan tanpa membuat beberapa
penyesuaian. Wiraniaga bisa saja pesmis atau optimis, mereka mungkin tidak tahu
bagaimana rencana pemasaran perusahaan mereka akan mepengaruhi penjualan masa
depan sehingga perusahaan akan menetapkan kuota penjualan yang rendah. Untuk
mendorong perkiraan yang lebih baik, perusahaan dapat menawarkan insentif atau
bantuan, sepeti informasi tentang rencana pemasaran atau perbandingan peramalan
masa lalu dengan penjualan sebenarnya. Peramalan tenaga penjualan membawa
sejumlah manfaat. Wiraniaga mungkin mempunyai pandangan yang lebih baik
terhadap tren yangs edang berkembang dibandingkan dengan kelompok lain dan peramalan
dapat memberikan keyakinan yang lebih besar bagi mereka untuk kuota penjualan
mereka dan lebih banyak insentif untuk mencapainya.
c.
Pendapat
Ahli
Terkadang perusahaan akan mengundang sekelompok ahli
untuk menyiapakn peramalan. Para ahli itu aka bertukar pandangan dan membuat
perkiraan sebagai sebuah kelompok (Metode Diskusi Kelompok) atau secara
perorangan, dimana analis lain dapat menggabungkannya menjadi satu perkiraan.
d. Analisis Penjualan Masa Lalu
Perusahaan dapat mengembangkan peramalan penjualan berdasarkan
penjualan masa lalu. Analisis deret waktu membagi deret waktu masa lalu menjadi
4 komponen (tren, siklus, musim dan tak teratur) dan memproyeksikannya ke masa
depan. Penghalusan ekponensial, memproyeksikan penjualan periode berikutnya
dengan menggabungkan rata-rata penjualan masa lalu dengan penjualan terbaru,
ini memberikan bobot lebih banyak kepada penjualan terbaru. Analisis permintaan
statistik mengukur dampak sejumlah faktor kausal. Terakhir, analisis ekonometri
membuat sejumlah persamaan yang menggambarkan sistem dan secara statistik
menurunkan parameter berbeda yang membentuk persamaan secara statistik
e.
Metode
Uji Pasar
Ketika pembeli tidak merencanakan pembelian mereka
dengan seksama atau para ahli tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji
pasar secara langsung dapat membantu meramalkan penjualan produk barau atau
menetapkan penjualan produk disaluran distribusi atau wilayah baru.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Perusahaan dapat melakukan riset pemasaran sendiri
atau mempekerjakan perusahaan lain untuk melakukan bagi mereka. Riset pemasaran
yang baik dicirikan oleh metode ilmiah, kreativitas, berbagai metode iset,
pembuatan model yang akurat, analisis biaya manfaat, skeptisisme yang sehat dan
fokus pada etika.
2.
Proses riset pemasaran terdiri dari mendefiniskan
masalah, alternatif keputusan dan tujuan riset, mengembangkan rencana riset,
mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, mempresentasikan temuan kepada
manajemen dan mengambil keputusan.
3.
Perusahaan harus memutuskan apakah mereka akan
mengumpulkan data mereka sendiri atau menggunakan yang sudah ada. Mereka juga
harus memutuskan pendekatan riset mana dan instrument riset mana yang
digunakan. Selain iitu, mereka harus memtuskan rencana pengambilan sample dan
metode kontak.
4.
Dua pendeatan komplemeter untuk mengukur produktivitas
pemasaran adalah: (1) ukuran pemasaran untuk menilai pengaruh pemasaran (2)
pemodelan bauran pemasaran untuk memperkirakan hubungan kausal dan mengukur
bagaimana kegiatan pemasaran mempengaruhi hasil. Papan kendali (dashboard)
pemasaran adalah cara terstuktur untuk menndiseminasikan padangan yang
dikumpulkan dari dua pendekatan ini dalam organisasi.
5.
Ada dua jenis permintaan: permintaan pasar dan
permintaan perusahaan. Untuk memperkirakan permintaan saat ini, perusahaan
berusaha menentukan total potensi pasar, potensi pasar suatu wilayah, penjualan
industri, dan pangsa pasar. Untuk memperkirakan permintaan masa depan,
perusahaan mensurvei maksud pembeli, meminta masukan tenaga penjualan, mengumpulkan
pendapat para ahli, menganalisis penjualan masa lalu atau terlibat dalam uji
pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller 2010. Manajemen
Pemasaran, Jilid I, Edisi ke tigabelas, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
ReplyDeletehingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009
halooo gimana ya cara copas nya??
ReplyDeleteutk materi kuliah
Terima kasih sudah berbagi kak.
ReplyDeletekok nda bisa di copi
ReplyDelete