Pages

September 11, 2015

Melaksanakan Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses unntuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Tujuan dari pemsasran sendiri adalah mengetahui dan memaham pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri.
Pemasaran yang baik menginginkan pemahaman yang membantu mereka menerjemahkan kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan masa depan. Mereka memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat ditindaklanjuti tentang konsumen, persaingan dan merek mereka. Mereka juga harus sebaik mungkin membuat keputusan taktis dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Usaha untuk menemukan pandangan konsumen dan memahami implikasi pemasarannya sering menghasilkan peluncuran produk yang berhasil atau mendorong pertumbuhan suatu merek.
Sehingga sangatlah penting untuk setiap perusahaan melakukan riset pemasaran dan meramalkan jumlah permintaan. Dalam makalah ini kami akan membahas bagaiman langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran dan bagaimana cara meramalkan permintaan itu sendiri.

Komunikasi Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan dari pengirim kepada penerima dengan cara yang tepat sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Proses terjadinya komunikasi adalah ketika si pengirim pesan (Komunikator) menyiapkan pesan (Message) untuk diteruskan kepada seseorang atau kelompok orang melalui suatu saluran (Channel), dan si penerima pesan (Komunikan) menafsirkan pesan tersebut untuk diberikan tindakan yang diperlukan sesuai dengan kepentingan pesan itu sendiri.
Kita pasti sering mendengar kalimat yang mengatakan, “kunci sukses sebuah organisasi terdapat pada diri seorang pemimpin” dilain pihak seorang pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu menjalankan komunikasi secara baik. Seorang pemimpin dituntut memiliki kemampuan komunikasi yang produktif, yaitu komunikasi yang melahirkan etos, semangat, imajinasi, cita-cita, gerakan bersama, tanggung jawab, dan kemauan bekerjasama dan seterusnya. Pemimpin selalu menghadapi orang-orang yang memiliki ciri-ciri, kharakter, watak dan perilaku yang beraneka ragam. Komunikasi tidak boleh hanya dibatasi kepada orang-orang yang mudah diajak ikut serta, karena orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda itu harus diajak untuk bekerjasama dalam rangka membesarkan organisasi yang dipimpinnya.

HyperGrace (Kasih Karunia Berlebih)

Buku HyperGrace ditulis oleh Michael L Brown, seorang profesor yang mengajar di Denver Theological Seminaruu dan Gordon Conwell Theological Seminary, keduanya merupakan seminari terkemuka di USA. Beliau memiliki gelar PhD dalam berbagai bidang bahasa dan litelatur Timur Tengah dari New York University. Dr. Brown uga adalah seorang tokoh kebangunan rohani pada Brownsville Revival di Pensacola, florida, USA, sebuah kebangunan rohani yang dikenal luas pada era tahun 1990-an.
HyperGrace endiri secara sederhana dapat diartikan pengajaran tentang kasih karuni/anugrah yang ditarik sampai titik ekstrim sehingga tidak lagi sesuai dengan pengajaran anugrah yang alkitabiah. Ajaran ini juga oleh para pengusungnya dikemas secara menarik dengan memposisikan atau menyebuutnya sebagai pure grace (anuugrah yang murni) atau juga grace reformation (reformasi anugrah).
Dengan demikian, HyperGrace berpotensi untuk menyesatkan orang-orang tulus kebanyakan. Sid Roth, seorang hambah Tuhan yang dikenal lewat pelayanan TV "It's Supernatural", bahkan memberi semacam peringatan bahwa Hyper-Grace sangat mungkin menjadi penyesatan besar di akhir zaman yang akam=n membat jutaan orang meninggalkan orang.
Karena itu, betapa pentingnya bagi jemaat Tuhan untuk mengetahui seperti apakah persisnya ajaran HyperGrace itu. Berikut ini adalah intisari dari ajaran HyperGrace dan ajaran alkitabiah yang sebenarnya tentang anugrah, seperti yang ditulis di buku Michael L. Brown.