Pages

May 6, 2014

Homoseksual



Happy Wednesday, 

Minggu kemarin pas nongkrong di dekat danau sebuah daerah tercinta haha saya dan pasangan saya melihat 2 pria sedang makan bareng.. Yach saya cie langsung kepikiran mungkin ga nie mereka homo karena sehari sebelumnya saya diceritakan oleh teman kuliah saya yang berhubungan tentang hal tersebut.. Eee ga lama kemudia pasangan saya cerita kemarin di Plaza Indonesia ada pasangan homo sedang belanja gandengan tangan dan bla bla bla.. So what we share today, yes that’s right about Homoseksual..  aih aih serem amat temanya,.. Jujur aja saya nulis tema ini agak-agak sedikit deg-degkan karena dengan type saya yang gampang ngerian, namun ini sangat penting dan wajib untuk kita ketahui jadi saya akan membahasnya.. Oya untuk artikel kali ini saya copas dari beberapa website and sudah saya cantumkan link dibawah yach jadi kalian bisa langsung ke web mereka juga.. Karena materinya banyak jadi saya ambil point-pointnya saja.. 


Well kita mulai dari pengertiannya, ciri-cirinya dan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang ini dan padangan alkitab mengenai homoseksual.

***
Homoseksualitas merupakan salah satu penyimpangan perkembangan psikoseksual. Secara sederhana homoseksual dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang kuat akan daya tarik erotis seseorang justru terhadap jenis kelamin yang sama. Istilah homoseksualitas lebih lazim digunakan bagi pria yang menderita penyimpangan ini, sedang bagi wanita, keadaan yang sama disebut “lesbian”. Faktor penyebab homoseksualitas bisa bermacam-macam, seperti karena kekurangan hormon lelaki selama masa pertumbuhan, karena mendapatkan pengalaman homoseksual yang menyenangkan pada masa remaja atau sesudahnya, karena memandang perilaku heteroseksual sebagai sesuatu yang aversif atau menakutkan/tidak menyenangkan, karena besar ditengah-tengah keluarga dimana ibu dominan sedangkan ayah lemah atau bahkan tidak ada.

Dalam literatur lain, banyak juga teori yang menjelaskan sebab-sebab homoseksualitas, antara lain:

1. Faktor herediter berupa ketidak imbangan hormon-hormon seks.
2.Pengaruh lingkungan yang tidak baik/tidak menguntungkan bagi perkembangan kematangan seksual yang normal
3.Seseorang selalu mencari kepuasan relasi homoseks, karena ia pernah menghayati pengalaman homoseksual yang menggairahkan pada masa remaja
4.Atau, seorang anak laki-laki pernah mengalami pengalaman traumatis dengan ibunya, sehingga timbul kebencian/antipati terhadap ibunya dan semua wanita. Lalu muncul dorongan seks yang jadi menetap.

            Lalu bahaya yang dapat ditimbulkan dari homoseksual, antara lain:

1. Rentan terkena virus HIV, sifilis, hepatitis, dan infeksi Chlamydia, bakteri yang masuk melalui lubang anal akan sangat mempengaruhi kedua pasangan homoseksual, virus ini bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit yang sangat merugikan.
2.  Sangat memungkinkan terjadinya luka atau pembengkakan pada sistem pembuangan atau pendarahan, hal tersebut dikarenakan lubang anal yang semestinya difungsikan sebagai pembuangan kotoran beralih fungsi juga sebagai pelampiasan hawa nafsu dari yang semestinya terdapat pada wanita. Terluka dan terinfeksi, bahkan mengakibatkan nanah adalah resiko yang bisa mengancam pelakunya.
3. Efek yang selanjutnya ditimbulkan adalah perubahan perilaku, ketidakseimbangan perilaku ini disebabkan kejiwaan seorang gay atau pelaku homoseksual cenderung memberikan efek negatif pada sistem syaraf dan penurunan pada sistem kerja otak, akibatnya seorang gay akan lebih nyaman dengan penyelewengan yang ia lakukan meski ia menyadari bahwa hal tersebut adalah salah dan kurang berpikir realistis.

Homoseksualitas Dalam Alkitab

Ray Anderson, seorang konselor Kristen menegaskan bahwa tidak satupun kalimat yang  mendukung homoseksualitas di dalam Alkitab apapun konteksnya. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru  bahkan tidak pernah  membedakan antara orientasi seksual dan praktek homoseksual. Menurutnya, konsep mengenai pengaruh psikologis dan biologis yang menjadi landasan hubungan homoerotik adalah konsep zaman modern dan merupakan konsep yang asing dalam Alkitab.

Meskipun Yesus tidak pernah secara langsung menentang homoseksualitas tapi di dalam Perjanjian Baru Rasul Paulus dengan jelas mengutuknya, "Janganlah sesat! Orang cabul, peyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah" ("Do you not know that the wicked will not inherit the kingdom of God? Do not be deceived: Neither the sexually immoral nor idolaters nor adulterers nor male prostitutes nor homosexual offenders" will inherit the kingdom of God).
 
Homoseksualitas digolongkan bersama dosa immoral lainnya. Penyembah berhala, pezinah, banci (male prostitute) dan pemburit (homoseks) ditulis dalam analogi pararel. Kata Homoseksuality (Pemburit) dalam terjemahan bahasa Inggris lainnya disebut ‘sodomite'. Menurut Furnish, kata sodomite ini berarti intercourse dengan sesama pria.

Dalam Perjanjian Baru homoseksualitas bahkan dipandang sebagai hawa nafsu yang memalukan dan tidak wajar. "Karena itu, Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar" (Roma 1:26-27).

Pelayanan Terpadu Sebagai Solusi

Orang Kristen bisa memilih untuk menerima keadaan homoseks apa adanya atau menolak mereka. Namun, kedua pilihan ini tidak akan membawa solusi. Banyak kaum homoseks yang sebenarnya terjebak dalam dunia yang tidak diinginkannya dan butuh jalan keluar. 

Sebagai orang Kristen yang percaya pada seluruh kebenaran Alkitab, kita menyadari bahwa awal dari masalah emosional manusia adalah terputusnya hubungan dengan Tuhan. Dosa dan kematian adalah konsekuensi dari kejatuhan ini. Oleh karena itu pemulihan hubungan dengan Tuhan melalui Yesus Kristus adalah satu-satunya pintu masuk pada pemulihan emosional secara keseluruhan. 

Setiap individu pasti pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Meskipun penelitian membuktikan adanya element ‘abuse' pada masa kanak-kanak mereka yang mempunyai orientasi homoseksual namun pengalaman masa  lalu mereka pasti beragam. Ini berarti  kita tidak bisa memandang homoseksulaitas hanya dari satu sudut padang.

Pendekatan yang paling efektif seharusnya dimulai dari keluarga Kristen. Pendekatan terhadap homoseksualitas yang terpadu dapat meliputi:

a. Bagi Keluarga Kristen:
1. Pencegahan
Perlengkapi anak-anak kita dengan iman dan nilai Kristen yang kuat.
Perlengkapi anak-anak kita dengan pandangan yang Alkitabiah mengenai homoseksualitas sebelum TV, majalah, teman-teman dan lingkungan membantu mendefinisikan homoseksualitas sebagai perilaku yang normal untuk mereka.
2. Perlindungan
Lindungi anak-anak kita dari physical dan emotional abuse baik dari orang tua maupun keluarga dekat lainnya.
Lindungi anak-anak kita dari lingkungan dan pergaulan yang merusak nilai-nilai Kristen.
b. Bagi Kaum Homoseks:
1. Intervensi
Beri intervensi bagi anak-anak dan orang dewasa yang menunjukkan orientasi homosekual dengan penuh pengertian dan penerimaan (tidak dengan sikap menghakimi).
2. Koreksi
Berikaan koreksi jika terlanjur ada anggapan yang salah mengenai homoseksualitas sebagai perilaku yang tidak bisa diubah, kenyataannya homoseksualitas bukan sesuatu hal permanen dan banyak kesaksian dari mereka yang telah terlepas darinya.
3. Reorientasi
Berikan usaha apapun itu (konseling, psikotherapy, bimbingan rohani) untuk membantu mereka berubah namun harus dilakukan dengan cara yang supportif dan unik  dengan melihat setiap pribadi kasus demi kasus.

***
Sumber:
http://jawaban.com/news/spiritual/detail.php?id_news=081107145614
Soejono. 1974. Pathologi Sosial. Bandung: Penerbit Alumni
Kartono Kartini. 1981. Patologi Sosial. Bandung: Rajawali Perss.
Intisari. (December 4, 2003). "Homoseksual!"  Kompas Cyber Media. Data diperoleh dari http://64.203.71.11/kesehatan/news/0312/04/064545.htm
Gunadi, H., Rahman, M., Indra, S., & Sujoko. (September 26, 2003). "Jalan Berliku Kaum Homo Menuju Pelaminan". Gatra, Laporan Utama, Edisi 46. Data diperoleh dari http://www.gatra.com/2003-09-26/versi_cetak.php?id=31335

No comments:

Post a Comment