Berhubung kemarin kelompok saya disuruh membuat makalah dengan tema Disilpin Sosiologi Ilmu Ekonomi.. Maka kami menyusun makalah tersebut.. Dengan berbekal modul dari dosen dan mbah google, wikipedia, dll jadilah makalah seperti di bawah ini.. Bagi kalian yang mengalami kasus yang sama, sok di cek artikel ini semoga bisa jadi referensi juga..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kelahiran sosiologi berawal dari
eropa barat di mana terjadi proses proses perubahan seperti pertumbuhan kapitalisme
pada akhir abad ke-15.
Perubahan-perubahan
di bidang sosial dan politik perubahan yang berkenaan di bidang reformasi
Martin Luther, meningkatnya individualisme ; lahirnya ilmu pengetahuan modern,
berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri, dan revolusi industri pada abad
ke-18 serta revolusi perancis.
Sosiologi ekonomi berangkat
dari dua disiplin ilmu sosial yang sama
sama mapan, masing-masing memiliki perspektif , metodologi,
dan teori dalam cara melihat dan
mempelajari perilaku
individu, kelompok , dan masyarakat.Ilmu ekonomi melihat dan mempelajari
individu , kelompok, dan masyarakat dari aspek produksi, konsumsi, dan
distribusi. Tiga konsep ini merupakan konsep dasar yang di kembangkan oleh ilmu ekonomi dan ranah sosial, produksi
merupakan rangkaian kegiatan untuk
mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap pakai.Tujuan produksi
adalah untuk menciptakan dan menghasilkan barang. Sedangkan distribusi adalah
merupakan rangkaian kegiatan untuk mengantarkan barang yang sudah selesai di
olah dan siap pakai ke tangan konsumen. Hal ini dapat di lakukan secara
langsung kepada konsumen atau melalui
pasar. Terakhir, konsumsi yaitu kegiatan
menggunakan barang hasil produksi sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan tiga kata kunci
produksi, konsumsi, dan distribusi, ilmu ekonomi memformulasikan berbagai
asumsi dan teori tentang berbagai permasalahan di seputar produksi, seperti
teori permintaan dan penawaran (supply and demand) yang membicarakan lalu lintas barang yang di
pengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan.
1.2 Rumusan Masalah
Agar karangan makalah ini tidak
keluar dari pokok permasalahannya, maka kami sebagai penyusun akan merumuskan
permasalahanya, sebagai berikut:
1. Disilpin Sosiologi Ilmu Ekonomi
2. Apa Konsep Ilmu Sosiologi
3. Konsep IlmuEkonomi
4. Sosiologi Ekonomi
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan
penulisan
ini, antara lain:
1.
Untuk
memahami
mengenai
disilpin
sosiologi
ilmu
ekonomi
beserta
konsep-konsepnya.
2.
Memenuhi
tugas
perkelompok
mata
kuliah
Sosiologi semester 2 di
Universitas Pamulang.
Manfaat
penulisan
ini, antara lain:
1.
Penulis
mengharapkan
para
pembaca
bisa
lebih
mengerti
mengenai
ilmu
sosiologi yang kami bahas di
makalah ini.
2. Penulis mengharapkan makalah ini bias bermanfaat bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
DISILPIN SOSIOLOGI ILMU EKONOMI
Baik ekonomi maupun sosiologi merupakan disiplin ilmu
dengan tradisi ilmu yang mapan. Munculnya ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat
terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang
diawali oleh proses produksi, konsumsi dan pertukaran. Dengan sendirinya dalam
pemenuhan kebutuhannya atau dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang akan
berhubungan dengan institusi-institusi sosial seperti pasar, rumah sakit,
keluarga dan lainnya.
Smelser
kemudian mendefinisikan ilmu ekonomi: “Studi mengenai cara manusia dan
masyarakat memilih, dengan atau tanpa memakai uang, untuk menggunakan sumber
daya produktif yang dapat mempunyai alternatif untuk menghasilkan berbagai
komoditi dan mendistribusikannya untuk konsumsi, sekarang atau masa depan, di
antara berbagai orang dan kelompok orang dalam masyarakat. Sedangkan
sosiologi merupakan disiplin ilmu yang berkembang manakala masyarakat
menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini dianggap sebagai hal-hal
yang memang sudah seharusnya demikian, benar dan nyata.
2.1 Konsep Ilmu Sosiologi
Kata sosiologi berasal dari bahasa
latin, socius dan logos. Socius artinya masyarakat,
sedangkan logos adalah Ilmu.Jadi sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
tenteang masyarakat. Objek dari sosiologi adalah masyarakat dalam
berhubungan dan juga proses yang dihasilkan dari hubungan tersebut. Tujuan dari
ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan
diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Para
ahli kemudian mencoba memberikan
definisi yang lain tentang sosiologi, walaupun pada intinya definisi yang
mereka kemukakan tidak berbeda jauh dengan arti secara etimologis. Perbedaanya
terletak pada sudut pandang yang di lihat oleh masing-masing pakar/ahli. Ada yang menekankan pada aspek interaksi
sosial, struktur sosial dan ada pula
yang menekankan pada fakta-fakta sosial, perubahan sosial dan lain sebagainya.
Soerjono soekanto (1983) mengatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses
sosial termasuk perubahan-perubahan
sosial dan masalah sosial. Sementara itu
Roucek dan Waren mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dalam kelompok.
William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengatakan bahwa sosiologi adalah
ilmu penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial. Sedangkan Emile
durkheim mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ilmu
fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir
dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut. Dari berbagai pendapat para
ahli tersebut di atas terlihat bahwa pada umumnya mereka sepakat bahwa
sosiologi adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai interaksi
manusia di dalam kehidupan sosialnya. Sosiologi berfokus pada interaksi manusia,
khususnya pada pengaruh timbal balik antara dua orang atau lebih dalam
hal perasaan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain bahwa sosiologi tidak
begitu di fokuskan pada apa yang terjadi di dalam manusia (area psikologi),
melainkan pada apa yang berlangsung di antara manusia.
2.1.1
Metode-Metode
dalam Sosiologi
Metode-metode
yang terdapat dalam sosiologi, antara lain:
1. Metode Kualitatif, yaitu metode yang
mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka daan ukuran yang bersifat
eksak. Metode ini meliputi metoe historis, komparatif dan kombinasi historis
komparati secara case study
2.Metode Kuantitif, yaitu metode yang
mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala
yang diteliti dapat diukur menggunakan skala, indeks, tabel dan formula yang
mempergunakan ilmu pasti atau matematika.
Metode
lain, yaitu:
1.Metode Induktif, yaitu metode yang
mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku
umum dalam lapangan leb luas
2. Metode Deduktif, yaitu metode yang
menggunakan proses sebaliknya, yaitu dimulai dari kaidah-kaidah yang dianggap
berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan khusus.
3. Metode Fungsional, yaitu metode yang
bertujuuan untuk menelitian kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan
struktur sosial dalam masyarakat.
2.1.2
Manfaat
Sosiologi
1.
Sosiologi daapat bermanfaat dalam pembangunan,
pemecahan masaslah sosial, perencanaa sosial dan penelitian.
2.
Dengan mempelajai sosiologi, kita dapat
melihat dengan lebih jelas siiapa diri kita sebagi pribadi dan yang terutama
sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
3.
Sosiologi membantu kita untuk mampu
mengkaji tempat kita dalam masyarakat, serta dapat melihat “dunia” atau
“budaya” lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
4.
Sosiologi membantu kita mendapatkan
pengetahuan berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat,
baik antar individu, kelompok maupun antar individu dan kelompok.
5.
Sosiologi membantu mengkontrol dan
mengendalikan tindakan dan prilaku sosial setiap masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6.
Dengan bantuan sosiologi, kita akan
semakin memahami norma, tradisi, keyakinan dan nilai-bnilai yang dianut
masyarakat lain serta memahami perbedaan yang ada. Tanpa hal itu
perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi alasan untuk
timbulnya konflik di antara anggota masyarakat.
7.
Membuat kita lebih tanggap, kritis dan
rasional menghadapi gejala-gejala siiosial dalam masyarakat dewasa ini semakin
kompleks, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat dalam
setiap situasi sosial.
2.1.3
Sosiologi
sebagai Ilmu Pengetahuan
1. Sosiologi bersifat empiris yang artinya sosiologi itu brdaasarkan pada
pengamatan dan penalaran
2. Sosiologi bersifat teoritas, yaitu ilmu
pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari asli-asli
observasi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis
serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan akibat hingga menjadi teori.
3. Sosiologi bersifat komulatif yang
artinya teori sosial dibentuk atas dasar teori yang sudah ada dalam arti
memperbaiki serta memperluas
4. Sosiologi bersifat non etis yang
memiliki arti sosiologi berusaha menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau
individu sama sekali bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari
segi moral baik atau tidak.
2.2 Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia memenuhi kebutuhanya yang tidak terbatas dengan alat pemenuh kebutuhan
yang terbatas. Dari pengertian tersebut memunculkan masalah-masalah ekonomi,
motif ekonomi dan tindakan ekonomi.
2.2.1 Faktor-Faktor
Ekonomi
Masalah-masalah
ekonomi memiliki beberapa, diantaranya:
1.
Faktor
ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi, diantaranya
:
·
Sumber daya alam
Sumber
daya alam atau (biasa di singkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
alami yang dapat di gunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya.
Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme,
tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis
logam,air,dan tanah.
Sumber
daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam
seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca,hasil hutan,tambang dan hasil
laut,sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama
dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki
nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
·
Sumber daya manusia
Sumber
daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah
dan kualitas penduduk.Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar
potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
·
Sumber daya modal
Sementara
itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi di tujukan untuk menggali dan
mengolah kekayaan. Sumber daya modal merupakan/berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomikarena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
2.
Faktor
sosial-budaya
Faktor sosial lain seperti perubahan
jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi, dan
faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim peperangan dan
pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Faktor budaya memberikan dampak
tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga sebagai penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
3.
Faktor
fisik
Tanpa adanya unsur manusia, perusahaan
tidak akan tercapai sebagai mana mestinya. Dalam hal ini faktor
psikologi,sosial, fisik dan finansial, sangat mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan apabila faktor-faktor tersebut dapat di sesuaikan dengan kondisi
karyawan yang bersangkutan, maka karyawan akan mempunyai motivasi kerja yang
tinggi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga kepuasan kerja karyawan dan tujuan
perusahaan yang telah di rencanakan dapat tercapai.
4.
Faktor
pendidikan
Pendidikan adalah merupakan cabang dari
ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial anak mulai dari
keluarga, masa sekolah, sampe dewasa dengan kondisi-kondisi sosial yang
terdapat dalam lingkunganya atau masyarakat dimana ia tinggal atau di besarkan.
Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan individu maupun dengan masyarakat
maka perlu menggunakan beberapa pendekatan, dengan pendekatan maka akan
berinteraksi dengan individu dan masyarakat berjalan dengan lancar dan mudah.
2.2.2 Motif-Motif Ekonomi
Motif-motif ekonomi mencakup antara lain:
1. Motif
internal (autonomous), disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan
ekonomi atas kemauan sendiri.
2. Motif
eksternal (mobilized), disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan
ekonomi atas dorongan orang lain.
Selain
itu juga ada motif-motif lainya, diantaranya:
1. Memenuhi
kebutuhan
2. Motif
keuntungan
3. Motif
penghargaan
4. Motif
kekuasaan
5. Motif
sosial
Dari adanya motif-motif di atas akan
menimbulkan tindakan ekonomi, tindakan ekonomi tersebut dapat di bagi menjadi
dua bagian, yaitu:
1. Tindakan
Rasional, yaitu setiap usaha manusia yang di landasi oleh pilihan yang paling
menguntungkan dan kenyataanya demikian.
2. Tindakan
irasional, yaitu setiap usaha manusia yang di landasi oleh pilihan yang paling
menguntungkan namun kenyataanya tidak demikian.
Berdasarkan teori kebutuhan Maslow, kebutuhan
sendiri memiliki beberapa tingkatan, antara lain :
1. Kebutuhan
fisiologis dasar
2. Kebutuhan
rasa aman dan tentram
3. Kebutuhan
untuk di cintai dan di sayangi
4. Kebutuhan
untuk di hargai, dan
5. Kebutuhan
untuk aktualisasi diri.
Menurut tradisinya, ekonomi mempelajari
tentang produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.Misalnya:
penghasilan, pengeluaran,dan sumber-sumber pajak. Ahli ekonomi bertentangan
dengan ahli sosiologi, kurang memperhatikan apa yang sesungguhnya terjadi
diantara orang-orang di wilayah ekonomi (misalnya, para ekonomi kurang tertarik
pada hubungan nilai-nilai dan freferensi yang di anut bersama terhadap perekrutan
pekerja atau pengaruh adat istiadat terhadap harga barang, karena ini semua
merupakan kajian sosiologi) atau pada struktur sosial ekonomi (hubungan
perusahaan dengan serikat pekerja).
Sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu,
memiliki perangkat-perangkat dan wilayah analisis yang berbeda dengan ilmu
ekonomi. Meski manusia sebagai individu dan sekaligus anggota masyarakat
merupakan objek material bersama dari kedua disiplin tersebut.
Sosiologi berusaha memberikan kategorisasi
diferensiasi, simplifikasi dan generalisasi terhadap faktor sosial yang di
amati. Dengan demikian dapat di susun variabel-variabel yang dapat
dioperasionalisasikan dalam analisis, regularitas, orientasi sosial,individu
dan kelompok,struktur sosial, sanksi-sanksi, norma-norma, dan nilai-nilai
merupakan elemen-elemen observasi sosiologi terhadap faktor-faktor sosial.
Hubungan dari aneka variabel itulah yang kemudian membentuk pola-pola hubungan
sosial yang berbeda satu sama lainya. Variasi inilah inilah yang dijadikan
objek kajian sosiologi
Berbeda dengan ekonomi variabel yang di
kembangkan sosiologi tidaklah sederhana. Karena itu, saat menhubungkan antara
variabel dalam sosiologi memiliki titik rawan yang berlainan tatanannya. Untuk
setiap variabel terikat (Dependent), kemungkinan jumlah dan jenis yang menjadi
variabel bebas yang dapat mempengaruhinya sangatlah besar dan variasi.
Bila ekonomi membahas masyarakat dalam
konteks ekonomi di kaitkan dengan aspek produksi,distribusi,dan konsumsi,
sosiologi melihat masyarakat dalam konteks ekonomi dalam cakupan yang lebih
luas. Sebab, fokus sosiologi terarah pada aspek prilaku sosial yang bergerak
dalam pola-pola yang bermakna. Dengan kata lain, sosiologi sering memusatkan
perhatianya kepada orientasi individual terhadap lingkungannya dan bagaimana
cara-cara orientasi tersebut mempengaruhi prilakunya.
2.3
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi
Ekonomi adalah perspektif sosiologis yang digunakan
dalam menjelaskan fenomena ekonomi, terutama terkait dengan aspek produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang, jasa, dan
sumber daya
bersifat langka dalam masyarakat
dan bermuara pada bagaimana masyarakat
mencapai kesejahteraanya. Sehingga fokus analisis untuk
Sosiologi Ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi, dan mengenai hubungan antara
variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam konteks non-ekonomis. Kontribusi sub disiplin sosiologi
ekonomi menunjukkan perkembangan yang eksplosif sejalan dengan berbagai
permasalah sosial ekonomi masyarakat, baik di negara-negara maju maupun di
negara-negara berkembang yang sedang berupaya meningkakan kesejahteraan
masyarakatnya melalui berbagai kebijakan pembangunan.
Pola dan sistem yang berlaku dalam
mekanisme pasar — interaksi ekonomi yang dilakukan antar individu dan
masyarakat — sebenarnya berawal dari hubungan yang sederhana antara individu
dan masyarakat (interaksi sosial) dalam
rangka
mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, ekonomi tidak dapat
dipisahkan dari aspek sosial. Bahkan aktivitas ekonomi selalu melekat dalam
sosialitas tempat kejadian ekonomi itu berlangsung. Begitupun berlaku yang
sebaliknya.
Perkembangan studi-sudi sosiologi
ekonomi tidak terlepas dari pengaruh pemikiran besar dari tokoh-tokoh sosiologi
klasik dan aliran pemikiran aliran pemikiran baru dalam sosiologi ekonomi sejak
dekade 1980 an seperti seperti penerapan
teori jaringan sosial, peran
teori struktural, pemikiran aliran teori-teori organisasi, aliran sosiologi
budaya, teori pilihan rasional dan kapital sosial, serta peran konsep reformulasi kapital yang
dihubungkannya dengan konsep praktik sosial yang didalamnya menjelaskan konsep field (ranah) dan habitus. Max Weber dan
Emile Durkheim mendefinisikan sosiologi ekonomi sbg fenomena ekonomi yang
dilihat dari perepektif sosiologi. Sosiologi Ekonomi mencapai puncaknya pada
tahun 1890-1920.
Pada masa itu ada beberapa paham yang berkembang,
diantaranya sebagai berikut :
·
Paham Klasik / Neo Klasik
Salah
satu dari paham-paham, teori-teori, pemikiran-pemikiran yang mendukung
perkembangan Sosiologi Ekonomi tersebut adalah teori Merkantilisme (Abad 17- 18
di Eropa di sebut jaman Merkantilis), yaitu pandangan bahwa
kekayaan dianggap sama dengan jumlah uang yang meningkatan kekuasaan adalah
dengan meningkatkan kekayaan Negara. Negara menjajah utk meningkatkan
kekayaan dan logam mulia. KEKAYAAN
NEGARA = JML UANG NEGARA= LOGAM MULIA, EMAS DAN PERAK
·
Paham Adam Smith
Dalam buku Wealth
of National. Th. 1723 – 1790. Menyangkal akomulasi logam mulia, tetapi
memperluas distribusi pasar. Intinya: pasar merupakan persaingan bebas.
Doktrinnya: perdagangan bebas. Namun kenyataannya terjadi persaingan pasar yang
tidak sempurna.
·
Paham Keynes (1883 -1946)
John Maynard
Keyner memerbaiki ekonomi klasik dari 2 segi: 1. output dan harga sebagai
agregat, bukan hanya perusahaan individual. 2, mengingkari konsep
equilibrilium, namun selalu ada sumber yg tdk digunakan.
·
Paham Herbert Spencer (1820
– 1903)
Evaluasi
sosial serupa dg evaluasi biologis. Lahir- kecil- dewasa- besar- tua – mati.
Masyarakat dari homogen ke heterogen. Ada 2 tipe masyarakat, masyarakat militer
dan industrial.
Semenjak itu muncul tokoh – tokoh ahli ekonomi sosiologi
klasik, sebagai berikut:
·
Karl Marx (1818-1883).
Beliau
berpendapat daya tarik materi juga menentukan struktur dan proses dalam
masyarakat. Poin utama yang di angkat oleh Marx adalah tenaga kerja dan
produksi, tiap orang harus bekerja untuk bertahan hidup. Marx sering mengkritik
Adam Smith atas teori Invisible Hand-nya.
·
Max Weber
(1864-1920).
Beliau
banyak sekali menghasilkan tulisan-tulisan, seperti yang paling terkenal antara
lain The protestant ethic and the spirit of capitalism dan Economy
and Society.
·
Emile Durkheim
(1858-1917).
Tidak
seperti Weber, Emile tidak banyak mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak
membuat tulisan dan tidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi
Ekonomi. Pada bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak
keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut di sebutkan
bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembangan masyarakat dari status
yang tidak dibedakan pada masa primodialisme untuk sebuah langkah yang
dikarakteristikkan dengan pembagian tenaga kerja yang kompleks pada dunia yang
modern.
·
George Simmel (1858-1918).
Fokus pada
analisa-analisa ketertarikan. Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi diantara
yang lebih luas cakupannya.
Hasil penelusuran kami atas perkembangan studi-studi
sosiologi ekonomi di Indonesia, adalah
bahwa sebagian besar studi diarahkan terhadap bagaimana masyarakat
memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmuran atau kesejahteraan yang erat
pertaliannya dengan masalah kemiskinan.
Saat ini studi sosiologi ekonomi lebih
marak menganalisis kapital sosial, serta masalah struktur, kelembagaan dan
sistem ekonomi nasional yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Indikator pembangunan ekonomi berupa “pemerataan” dan "inklusifitas"
pembangunan adalah obsesi utama pembangunan model MNK (model negara kesejahteraan) dalam
mengatasi ketimpangan sosial.
2.4
Variabel-Variabel Sosial
·
Nilai-Nilai tradisional
Agama dan nilai-nilai tradisional
mendapat serangan dari para teroris medenisasi-klasik. Kedua hal tersebut di
tuding sebagai faktor yang tidak
mendukung industrialisasi karena sifatnya yang rasional. Tetapi, kenyataanya
serangan tersebut tidak sepenuhnya terbukti.
Tradisi dalam konsep sosiologi adalah
upaya cerdas yang di capai dan di lakukan oleh masyarakat secara berulang-ulang
dan sebagai pengetahuan yang di warisi secara turun temurun yang di dukung oleh
mekanisme sanksi.Aneka tradisi yang di pakai sebagai penghalang bagi
pembangunan ekonomi hatus di lihat sebagai tantangan untuk memberikan jalan
terhadap kekuatan pasar dan standarisasi proses dan hasil industri.
·
Etnis
Sebagai bagian dari fakta sosial ,
etnisitas merupakan bagian dari interaksi sosial tradisional. Etnisitas dapat
di mengerti pengelompokan manusia karena perbedaan bawaan dan kelahiran dari
aspek warna kulit, bahasa, lingkungan, dan kesemuanya itu merupakan ciri-ciri
bawaan. Para sosiolog menggunakan bahasa etnis atau istilah etnis untuk
menyebutkan setiap bentuk kelompok, baik kelompok ras maupun bukan kelompok ras
yang secara sosial dianggap berada dan telah mengembangkan sub-kulturnya
sendiri.
Interaksi anggota-anggota dalam satu
etnis yang sama berlangsung intensif dan relatif lebih tinggi daripada
interaksi dengan anggota etnis yang berbeda. Perkembangan etnisitas dijadikan
kriteria untuk seleksi. Seperti dalam hubungan perkawinan terdapat
kecenderungan untuk lebih memilih dari kelompok atau golongan yang sama.
Tingkat interaksi dalam kelompok etnis
tertentu berpengaruh langsung terhadap akses dan derajat pengetahuan anggotanya
tentang fliktuasi pasar untuk menyiasati agar tidak terlalu mahal dalam membeli
suatu komoditas atau memilih jasa. Masyarakat cenderung memilih atau berpaling
kepada anggota dari kelompok etnis yang sama, karena terdapat kepercayaan
tradisional yang relatif besar terhadap sesama mereka.
·
Faktor
Sosial
Dalam
Perilaku
Ekonomi
Pendekatan sosial dalam perilaku ekonomi telah melahirkan
suatu argumentasi mendasar yang di pakai dalam menganalisis fenomena ekonomi
bahwa tindakan ekonomi terikat dengan aspek non-ekonomi. Faktor non-ekonomi
mencakup kondisi sosial kultur yang ada
di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan dan sistem yang berkembang dan
berlaku.
Kerangka berfikir ini menempatkan
tindakan ekonomi senantiasa melekat dalam struktur sosial yang luas. Oleh
karena itu, fenomena yang terlahir dari interaksi ekonomi seperti pasar tidak
hanya berdasarkan atas pertukaran dan interaksi impersonal semata, tetapi lebih
rumit lagi masuk ke bentuk institusi sosial yang stabil dan beroperasi dengan
aneka prosedur, sistem, dan transaksi.
Dengan demikian mekanisme pasar adalah
institusi ekonomi yang berjalan stabil ditopang oleh sumber daya sosial melalui
jaringan kerja. Untuk selanjutnya perspektif ini disebur sebagai teori
kemelekatan. Hanya saja, teori ini memunculkan problrmatika bagaimana
mengidentifikasi ekonomi melekat pada sistem,lembaga,produk,dan pelaku
ekonomisebagai individu sosial. Dan kemudian tindakan ekonomi dari faktor
tersebut melekat aspek-aspek sosialnya.
·
Faktor
Ekonomi
Dalam
Peristiwa
Sosial
Antara aspek sosial dengan ekonomi
berlangsung hubungan dua arah yang saling mempengaruhi secara timbal
balik.Hampir tidak ada aktifitas ekonomi yang tidak berpengaruh terhadap
keadaan sosial. Sebaliknya, setiap kegiatan sosial akan selaluberdampak atau
paling tidak menggunakan logika ekonomi dalam memperhitungkanya. Kemelekatan
perhitungan ekonomi dalam perhitungan sosial lazim di kenal sebagai faktor yang
kalkulasi ekonominya dapat di telusuri dari aspek motifasi atau dari perhitungan
untung rugi dari setiap tindakan yang sering selama ini dikategorikan tindakan
sosial murni seperti tolong menolong terhadap sesama anggota masyarat.
Pada mulanya, pada periode dominasi
pemikiran-pemikiran filosofis, kegiatan ekonomi dan perilaku sosial tidak dapat
dibedakan. Keduanya merupakan sebuah kesatuan. Namun seiring peradaban manusia
yang semakin maju dan kompleks dengan segala variasinya, ilmu pengetahuan
semakin spesifik dan terspesialisasi, ekonomi pun mulai terpisah dari ilmu
sosial lainnya.
Baik Ekonomi maupun Sosiologi merupakan
disiplin ilmu yang mapan. Munculnya ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat
terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara individu
atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka
yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan konsumsi (pertukaran).
Dengan sendirinya dalam pemenuhan
kebutuhannya atau dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang akan berhubungan
dengan institusi-institusi sosial (dapat dikatakan: berinteraksi sosial)
seperti pasar, rumah sakit, keluarga dan lainnya. Smelser mendefinisikan ilmu
ekonomi: “studi mengenai cara individu atau masyarakat memilih, dengan atau
memakai uang, untuk menggunakan sumber daya produktif yang dapat mempunyai
alternatif untuk menghasilkan berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk
konsumsi, sekarang atau masa depan, di antara berbagai orang dan kelompok orang
dalam masyarakat.
Dalam pandangan neoklasik, mereka
menilai bahwa agen ekonomi (individu subjek) adalah independent dan rasional
ketika mengejar kepentingan diri, sehingga dapat memaksimalkan manfaat atau
keuntungan. Dalam konteks ini (ekonomi) uang dijadikan alat analisis yang
dipakai untuk menjelaskan dan menganalisis individu. Dengan menggunakan uang
sebagai alat analisis, hasil yang dicapai dari analisis tersebut menjadi eksak
dan terukur. Meski penjelasan yang didapat masih bersifat materil saja.
Uang sebagai tolak ukur ternyata
menemukan signifikansinya ketika ditempatkan pada wilayah praktek — dengan berasumsi
individu sebagai independent rasional ketika mengejar kepentingan diri.
Dideskripsikan dalam logika dalam berbisnis, yang dalam prakteknya selalu
mengusahakan pilihan terbaik agar seseorang (pebisnis tersebut) memperoleh uang
sebanyak-banyaknya. Disini tolak ukur yang digunakan dalam menilai kesuksesan
seseorang di mata masyarakat adalah uang.
Sedangkan sosiologi merupakan disiplin
ilmu yang berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal
yang memang sudah seharusnya demikian, benar, dan nyata.
Meskipun sosiologi juga menempatkan
manusia dan masyarakat sebagai objek material — bersama dengan ekonomi — namun
sosiologi memiliki perangkat dan wilayah analisis yang berbeda dengan ilmu
ekonomi. Sosiologi berusaha memberikan kategorisasi, diferensiasi,
simplifikasin dan generalisasi terhadap fakta sosial yang diamati. Dengan
demikian dapat disusun variabel-variabel yang dapat dioperasionalisasikan dalam
analisis. Elemen-elemen observasinya berupa regularitas, orientasi sosial
individu dan kelompok, struktur sosial, sanksi-sanksi, norma-norma, dan
nilai-nilai.
Berbeda dengan ekonomi, variable yang
dikembangkan sosiologi tidaklah eksak, pasti atau terukur. Bukan sebuah
kalkulasi dari sebuah mekanisme. Karena itu, saat menghubungkan antara variable
dalam sosiologi memiliki titik rawan yang berlainan tatanannya. Untuk sebuah
variable terikat, jenis yang menjadi variable bebasnya tidak bisa ditentukan
kemutlakannya.
Konsentrasi pandangan sosiologi begitu
berbeda dengan ekonomi. Jika ekonomi memandang fenomena pola hubungan antar
individu dengan mengaitkannya dengan aspek aktivitas ekokomi yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi (kalkulasi mekanis), maka sosiologi
memandang interaksi ekonomi individu atau dan masyarakat dalam spectrum yang
lebih luas.fokus sosiologi adalah memehami aspek-aspek sosial yang melandasi
subjek dalam memilih orientasinya ketika berhubungan dengan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Sosiologi
pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai
metode. Sebagai ilmu, Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang
masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis
berpikir logis. Sebagai metode, Sosiologi adalah cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan
prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Sosiologi
dan ekonomi memiliki keterkaitan yang sangat erat, karena dari proses ekonomi
yang berupa produksi è distribusi è
penjualan akan menghasilkan interaksi sosial oleh para pelaku ekonomi tersebut.
Sehingga ilmu sosiologi sangat penting karena bermanfaat dalam menghadapi
kehidupan sosial diantara manusia dalam kelompok. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dalam mempelajari ilmu sosiologi yang berfokus kepada bidang
ekonomi.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryani,
Lilis . Sosiologi Ekonomi, Tangerang. Universitas Pamulang.
Nurdin,
M. Amin dan Ahmad Abrori. Mengerti sosiologi: Pengantar untuk memahami
konsep-konsep sosiologi, Jakarta: 2006.
Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press
Chalid,
Pheni. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: 2005.
Center For Social Economic (CSES) Press.
Prof. Dr.
Bambang Pranowo. Sosiologi, suatu Pengantar. Hlm. 8
Semoga bermanfaat.. Bagi kalian yang butuh file asli silahkan inbox saya/tinggalkan pesan di kolom chat.. Terima kasih
Boleh minta file aslinya engga? Butuh banget nih. Penting! Tolong kirim ke helmyluthfi20@gmail.com
ReplyDeleteMakasih
Minta file aslinya donk send ke ahyar_thea@rocketmail.com. thanks
ReplyDeleteminta file aslinya dong . email ke antipratiwi94@gmail.com yah . terima kasih :)
ReplyDeletemaaf, boleh bagi file aslinya ga? tolong kirim ke email imaslaraswati@yahoo.co.id itu juga kalo boleh, saya juga ga maksa :) makasih sebelumnya :)
ReplyDeleteBoleh saya minta file aslinya ? kalau boleh tolong kirim ke wegapradipta48@gmail.com terima kasih :)
ReplyDeleteAss.
ReplyDeleteBoleh minta file asli nya kah?
Kalau boleh tolong kirim ke rahmami.p@gmail.com
Trimakasih
minta file aslinya dong kirim ke kelabun907@gmail.com
ReplyDeleteminta file aslinya donk tolong kirim ke email syahrilfudin88@gmail.com
ReplyDeletedi tunggu yaa, Terima Kasih
maaf boleh minta file aslinya? tolong kiririm ke email fanialinar25@gmail.com
ReplyDeleteterima kasih
tolong kirim file aslinya ke acelia.wati@gmail.com yaaa butuh banget nih, terimakasih
ReplyDeletetolong kirim file aslinya ke acelia.wati@gmail.com yaaa butuh banget nih, terimakasih
ReplyDeleteminta file aslinya dongg tolong kirim ke aldilajuniii@gmail.com terimakasih sebelumnya
ReplyDeleteBoleh saya minta file asli nya? email saya di dwiharyanti15@gmail.com
ReplyDeleteterima kasih
Halo, boleh bagi file-nya ke fasginting@yahoo.co.uk ya. Terima kasih ya.
ReplyDeleteKa minta ke dendra.yusuf68@gmail.com
ReplyDeletemakasih kak