Pages

July 1, 2013

Iri Hati dan Tinggi Hati


Pagi tadi sebelum saya memulai mengerjakan pekerjaan saya dan menulis artikel, saya menyempatkan diri untuk melongok Facebook saya karena saya takut Facebook saya lumutan karena tidak dibuka-buka hoho.. Saya melihat beranda dari atas terus terus terus samapi bawah yang agak bawah karena beranda Facebook kalo di scrool down terus kebawah tidak ada habis-habisnya. 

Saya melihat profile beberapa teman SMP dan SMA saya, wow luar biasa ada yang sudah nikah, ada yang sudah memiliki karir wow dan sebagainya. So apa hubungannya dengan artikel kali ini? Tentu saja ada hubungannya karena I got inspiration yang lumayan nampar saya.. Plak Plak Plak.. haduhhh sakit hihihihi..


Saya pernah membaca sebuah artikel jika social media bisa membawa dampak negative bagi kehidupan kita. Salah satunya seperti seseorang yang terlalu lama menghabiskan waktu dengan social media akan membuat dirinya jauh dari kehidupan social di dunia nyata namun yang nampar saya pagi ini bukan hal itu tapi hal yang berkaitan tentang IRI HATI karena melihat kehidupan seseorang terasa lebih baik dibandingkan kehidupan kita dan TINGGI HATI ketika kita melihat kehidupan kita lebih baik dibandingkan orang lain.

Ayo ngaku siapa yang masih merasakan hal ini ketika melihat profile teman-teman kita atau orang lain? Honestly saya juga masih merasakan hal ini.. Nah ini yang nampar saya cukup sakit, saya merasa koe saya jahat banget yach ma mereka sampai-sampai harus merasakan hal ini.. Saya kan dah tahu tentang kebenaran, jadi tidak sepantasnya saya merasakan iri hati maupun tinggi hati.. Emank saya ini siapa, semuanya dari Tuhan koe.. Itu gambaran perasaan saya tadi pagi dan hal ini yang mendorong saya untuk menulis sehingga kita bisa sama-sama belajar untuk tidak iri hati dan tinggi hati.

Saya sangat percaya kita memiliki porsi masing-masing untuk kehidupan ini, karena Tuhan sendiri sudah bilang Tuhan memiliki rencana untuk kita sejak kita berada di dalam kandungan ibu kita dan rancangannya adalah rancangan damai sejahtera bukan kecelakaan. Jadi ketika kita membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, kita bisa mendapatkan hal postivie dan negative:

Ketika kita membandingkan kehidupan dengan seseorang diatas kita
Positive: Bisa memotivasi kita untuk bisa mencapai hal yang lebih dari mereka
Negative: Bisa membuat kita iri hati

Ketika kita mebandingkan kehidupan dengan seseorang dibawah kita
Positive: Bisa membuat kita bersyukur
Negative: Bisa membuat kita tinggi hati

Koe serba salah cie, sha?
Yes, aku juga alamin koe.. Sebenarnya iri hati dan tinggi hati bisa kita hilangkan dari hati kita dengan cara “RESPON YANG TEPAT”.

Bagaimana cara memiliki “RESPON YANG TEPAT” ?
Cara yang terdengar gampang namun sulit dijalani, yaitu dengan menyadari bahwa apa yang BELUM dan SUDAH kita miliki adalah bersumber dari Tuhan.

Maksudnya?
Tuhan adalah Maha Tahu dan Maha Kuasa., Dia lebih tahu kapan mempercayakan sebuah berkat, jabatan, dll kepada kita. Ketika kita memahami itu kita tidak akan iri hati dengan orang lain karena kita sadar, oo berarti sekarang masih belum tepat waktunya untuk saya mendapatkan hal seperti orang itu.. Lalu jika kita sudah berada memiliki berkat itu, kita tahu semua yang kita sudah capai ga akan bisa tanpa Tuhan yang memberikan kepada kita.

Saya mendapat perumpamaan dari seorang pendeta, memberkati banget. Suatu hari seseorang membeli soto ayam yang dibungkus oleh kantong plastik hitam yang tidak begitu tebal untuk dibawa pulang karena dalam perjalanan banyak goncangan yang terjadi kepada soto ayam, maka antong plastic itu jebol. Tahu hasilnya apa? Soto ayam itu beleberan kemana-mana (wkakakaka bahasa apa ini). Seperti itulah hidup kita, kantong plastik itu diri kita, soto ayam adalah berkat entah itu berupa posisi, kekayaan, pelayanan dll. Ketika kita belum siap menerima berkat dan ada goncangan-goncangan dalam kehidupan kita maka berkat itu akan hancur, hilang dan tidak bisa kita nikmati kembali.

Jadi kita tidak usah merasa iri hati jika melihat seseorang diatas kita, justru kita bersyukur karena Tuhan sedang memproses kita menjadi kantong plastic berkualitas sehingga kita tidak akan jebol saat menerima berkat.

Serta kita tidak boleh tinggi hati ketika sudah menerima soto ayam eeee salah maksudnya berkat hoho, justru kita bersyukur karena Tuhan sudah mempercayakan kita untuk berkat tersebut dan ingat kita juga harus memberkati orang lain. Contoh jika kita memiliki ilmu, yah dibagi-bagi jangan pelit ilmu karena pemimpin tidak berbicara seberapa besar dia mencapai keberhasilan tapi berbicara bagaimana cara dia menghasilkan seorang pemimpin. Dan ketika kita memiliki berkat, yah dibagi-bagi juga bagi orang lain yang membutuhkan sehingga kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Jadi intinya dari artikel kali ini adalah memiliki “RESPON YANG TEPAT”.

Semoga memberkati dan kita belajar untuk tidak memiliki iri hati dan tinggi hati. Kita harus bersyukur untuk setiap orang yang sudah ada diatas kita karena kita bisa belajar dari mereka dan kita harus bersyukur jika kita sudah ada diatas orang lain dan menjadi berkat bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment