BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi yang relative tinggi dan dunia usaha yang dinamis, menyebabkan
perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan pasar. Oleh karenanya menjadi keharusan perusahaan untuk
menjalankan serta membuat strategi-strategi yang tepat agar memenuhi sasaran
yang efektif. Disamping itu strategi menentukan keberhasilan perusahaan,
sehingga strategi yang telah dibuat harus ditinjau, dipantau dan terus
dikembangkan dengan menyesuaikan keadaan dunia usaha.
Strategi yang
digunakan oleh perusahaan dapat berbeda-beda yang kesemuanya itu berdasarkan kepada
kebijakan perusahaan atau juga disesuaikan dengan Visi dan Misi serta tujuan
perusahaan dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut.
Perusahaan yang menggunakan konsep produksi dalam mengungguli pesaingnya akan
berusaha untuk menciptakan produk-produk yang rendah harganya dengan cakupan
distribusi yang luas sedangkan perusahaan-perusahaan yang menggunakan konsep
pemasaran akan berusaha untuk mencari apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan
konsumen yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan tersebut akan
mencoba untuk membuat apa saja yang bisa terjual dan menerapkan berbagai
strategi untuk memasarkan produknya sehingga dapat mengungguli persaingan.Dalam beberapa tahun terakhir ini, perubahan
zaman mengakibatkan perlunya perubahan dalam strategi pemasaran. Strategi
pemasaran yang konvensional sejak dulu hingga sekarang contohnya ialah iklan,
direct marketing, dan sales promotion. Ketiganya bukan berarti tidak bermanfaat
lagi di masa sekarang, namun kita tentunya perlu mempertimbangkan sebuah media
baru maupun strategi baru untuk dijadikan pemasaran yang tepat dan efektif.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini merupakan tugas dari
mata kuliah Manajemen Pemasaran namun selain itu penulis memiliki tujuan dengan
adanya makalah ini kita semakin mengetahui serta memahami Strategi Pemasaran
apa yang ada di dunia pemasaran dan strategi apa yang harus kita lakukan pada
saat terjun langsung kedalamnya.
Tanpa kita sadari sebenarnya kita
sering melalukan kegiatan pemasaran, sebagai contoh: Membelikan buku atau
jajanan untuk teman dengan mengambil sedikit keuntungan, walaupun terbilang
kecil kita sudah melalukan kegiatan pemasaran walaupun dalam skala kecil.
Diluar sana terdapat pemasaran dalam skala besar yang sudah dilakukan perusahaan-perusahaan,
kedepan kita mungkin akan terjun kedalamnya namun yang pasti dunia pemasaran
tidaklah mudah pada saat memulainya, tapi dari dunia pemasaran kita akan
belajar banyak hal dan banyak tantangan yang bisa membuat kita semakin
mengetahui apa yang harus kita lakukan untuk menjadi pemasar atau wirausaha
yang sukses.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sebagai
suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain-Philip Kotler. Arti pemasaran sering disamakan dengan pengertian
penjualan, perdagangan, dan distribusi.
Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usaha berjalan terus agar
konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Dengan memahami
pengertian dan fungsi pemasaran, perusahaan akan menyadari arti penting
pemasaran sebagai kunci untuk mencapai tujuan, sehingga perusahaan perlu
mencari konsep yang paling sesuai untuk digunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan kegiatan pemasarannya. Dalam hal ini Philip Kotler
(1994) menyatakan bahwa:
“The marketing concept holds that the key to achieving
organizationalgoals consist in determining the needs and wants of target
markets anddelivering the desired satisfactions more effectively and
efficiently thancompetitors.”
Pemasaran menurut W.Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu
yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan
harga sampai mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di
atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh
konsumen. Pada akhirnya pemasaran memiliki tujuan, yaitu:
1. Konsumen potensial mengetahui
secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua
permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan
secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan
pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai
produk, desain produk, promosi produk, periklanan produk, komunikasi kepada
konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen dengan cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan
sendirinya.
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang
dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh
konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu
perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adannya koordinasi yang baik
dengan berbagai epartemen (tidak hanya dibagian pemasaran saja), sehingga dapat
menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran
Konsep pemasaran terdiri dari empat pilar utama, yaitu
target market, customer needs, coordinated
marketing, dan profitability. Konsep pemasaran
memiliki orientasi kepada konsumen, sehingga semua strategi pemasaran harus
disusun berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tanpa pemahaman mengenai
perilaku konsumen, strategi pemasaran dengan menggunakan konsep pemasaran tidak
akan dapat disusun, sehingga tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dan mencapai tujuan ekonomi perusahaan.
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupkan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapaitujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususmya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justu usaa kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.”
Setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi
pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi
pemasaran. Ini berarti bahwa proses yng ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi
bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karakterisk masing-masing tetapi
tujuan akhirnya sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing
tetapi tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen
atau consumer satisfaction.
2.2.1 Segmentasi Pasar (Segmentation)
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen
pasar) yang bersifat homogen (Philip Kotler, 001). Dengan kata lain, segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan
dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku berbeda yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003)
mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu:
1. Static Atribut Segmentation Static Atribut
Mengelompokkan pasar
berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan
perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi
dan demografi.
2. Dynamic Atribut Segmentation
Mengelompokkan pasar
berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan
karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan
behavioral.
3. Individual Segmentation Individual
Mengelompokkan
pasar atas unit terkecil atau individu.
Peran Segmentasi
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran
penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan;
1. Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan
memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan
dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang
lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
2. Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan
komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target
market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi
merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari
sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Tingkatan Segmentasi Pasar
1. Mass marketing
Di dalam mass marketing program pemasaran
dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya
atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak
selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani
pasar yang heterogen sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing
(relung pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).
Segmentasi pasar
terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok yang memiliki perbedaan menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan.
Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu.
Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan
benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar
memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Namun demikian segmentasi
pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain
perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan
target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel
distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran.
2. Niche marketing
Di dalam niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum
dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang
sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market
perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri yang menarik dari niche
market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen
ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat
memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial
dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini.
3. Pasar individu
Merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu
memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan custumized
marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu.
Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat
memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
Pola Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (2003) terdapat tiga pola segmentasi
pasar. Pola ini digunakan untuk mengidentifikasai preferensi segmen. Pola
tersebut adalah:
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu
kelompok memiliki kesamaan preferensi.
Prosedur Dan Proses Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada
tiga tahap yaitu:
1. Survey Stage
Merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui fokus group
discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk
memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program
Magister Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi
konsumen peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2. Analysis Stage
Merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah
diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis
faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian
menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok
pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing
cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing
cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau
value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster
diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan
Segmentasi
Pengusaha yang
melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam
beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian
memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
•
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana
diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat
dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis
pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam
menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam
segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari. Dalam hubungan ini
Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi, sebagai
berikut:
1.
Segmentasi
Geografi
Pada segmentasi geografi pengelompokan dilakukan
berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen serta mengetahui kehidupan
sosial di daerah konsumen. Contoh: Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris
Van Java, cocok sebagai wisata belanja, membuat perusahaan yang bergerak di
bidang fashion melirik Bandung sebagai target market. Jadi dengan segmentasi
ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus
dipasarkan.
2.
Segmentasi
Demografi
Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan
berdasarkan usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup, ras, pendidikan dan
pekerjaan atau penghasilan konsumen. Contoh: Shopie Martin menjadikan perempuan
dengan penghasilan menengah atas sebagai target market.
3.
Segmentasi
Psikografi
Pada segmentasi psikografi pengelompokan
didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian,
presepsi, interest, minat dan sikap. Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan, sbb:
•
Status sosial, contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite,
golongan menengah dan golongan rendah.
•
Gaya hidup, contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.
•
Kepribadian, contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suat produk
Contoh: Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan wanita yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita khususnya remaja yang girly modis.
Contoh: Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan wanita yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita khususnya remaja yang girly modis.
4.
Segmentasi
Tingkah Laku
Pada segmentasi tingkah laku pengelompokan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap
suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal
paling baik untuk membentuk segmen pasar. Segmentasi perilaku dapat diukur
menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
•
Manfaat
yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk.
Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam
kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang
mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek
utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan
merek yang memberikan manfaat tersebut.
•
Status
Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan
pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan
pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular
mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
•
Tingkat
Pemakaian
Pasar
dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan
berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh
pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian.
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan
dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk
spesifik.
•
Status
Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas
konsumen. Konsumen dapat
loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen
benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak
loyal, mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai
satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak
menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru
setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.
Syarat Segmentasi Yang Efektif
1.
Measurable
(Terukur)
Measurable
berarti segmen pasar dapat membantu perusahaand alam mengukur potensi pasar,
daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya.Contoh: Produk makanan bayi
usia 6-12 bulam tentu dapat diukur berapa kali bayi usia 6-12 bulan makan.
2.
Substansial
(Banyak)
Substansial
berarti segmen tersebut besar dan profitable untuk dilayani, Contoh: Teh Poci
yang mendirikan kedai di daerah Jakarta yang cenderung panas.
3.
Accessible
(Dapat Diakses)
Accessible
berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani. Contoh: Restoran
yang menjual makanan khas Sunda di Jakarta, sedangkan target utamannya orang
Sunday ang bernotaben banyak berdomisili di Bandung.
4.
Differentiable
(Dapat Dibedakan)
Differentiable
berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5.
Actionable
(Dapat Dilayani)
Actionable
berarti segmen tersebut dapat dilayani dengan sumber daya yang dimilik
perusahaan. Contoh: Kedai es krim di dalam mall yang ditujukan untuk konsumen
remaja dan anak kecil, tentunya dengan cangkupan 1 mall dengan remaja dan anak
kecil yang suka makan es krim bisa diperkirakan berapa banyak yangharus dijual.
Manfaat Segmentasi
1.
Perusahaan
mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat
penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka
panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
2.
Perusahaan
akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan
dalam pasar yang senantiasa berubah.
3.
Dapat
mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
4.
Dapat
menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
5.
Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
6.
Dapat
digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
2.2.2
Target Pasar (Targeting)
Dalam menetapkan sasaran
pasar (target pasar), perusahaan terlebih dahulu harus melakukan segmentasi
pasar, dengan cara mengelompokan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan
ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih
sebagai target pasar yang akan dicapai. Penentuan target pasar sangat penting
karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada
di pasar.
Adapun yang dimaksud
dengan target pasar adalah kelompok komsumen yang memiliki ciri-ciri atau sifat
hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan
strategi bauran pemasaran (marketing mix). Target pasar perlu ditetapkan,
karena bermanfaat dalam:
1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran
pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif,
promosi yang tepat) dengan target pasar.
3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat pemasaran produk
baru.
4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif
mungkin.
5. Mengantisipasi persaingan.
Menentukan Target
Market
1.
Single Segment Concentration
Maksudnya perusahaan dapat memilih satu
segmen saja, perusahaan fokus pada satu segmen saja. Misalnya: Harley
Davidson berkonsentrasi hanya pada pasar sepeda motor besar.
2.
Multi segment Marketing
Maksudnya Perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar dan menyusun
bauran pemasaranyang terpisah bagi setiap segmen tersebut. Strategi ini
memberikan manfaat antara lain: volume penjualan, laba dan pangsa pasar yang
lebih besar dan skala ekonomis dalam pemasaran. Contoh : Sepeda United tidak
hanya fokus pada pasar sepeda untuk orang dewasa tetapi juga untuk sepeda anak
kecil.
Ada tiga strategi
umum dalam menyeleksi pasar sasaran, yaitu:
1. Mass-Market Strategy
(Strategi Penetapan Sasaran yang Sama)
Pasar
bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama adalah
tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk
tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua kelompok
pasar atau disebut undifferentiated marketing.
Strategi pemasaran massa ini memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksi
yang besar serta kemampuan pemasaran untuk produk massa. Pendekatan kedua dalam
strategi pemasaran massa, yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk
segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing.
2.
Niche-Market Strategy (Strategi Penatapan Ceruk Pasar)
Strategi
ini dilakukan dengan menargetkan upaya pemasaran pada satu atau lebih segmen.
Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen
yang lebih besar. Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah
perumahan penduduk/komplek.
3.
Concentrated Marketing/Growth-Market Strategy
(Strategi Penetapan Sasaran yang Terkonsentrasi)
Strategi
pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari
konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini
membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan
pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan
keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.
2.2.3 Pemposisian Produk di
Pasar (Positioning)
Positioning
adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran pemasaran agar
dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian
konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam
kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau
mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf
dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi
perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus
menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui
perbedaan-perbedaan tersendiri.
Menurut
Kotler (1997: 262): mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan
setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain
positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk
mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu
segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu,
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan
dengan pesaingnya.
Product Positioning Strategy
Product positioning sangat
berhubungan erat dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut
ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu pengertian strategi
product positioning sebagai suatu strategi yang digubakan untuk menanamkan
suatu citra produk di benak konsumen, sehingga produk tersebut terlihat
menonjol dibandingkan dengan produk pesaing.
Fokus utamanya adalah bagaimana
caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan harapan produsen
tentang produk yang ditawarkan. Kotler (1997:265) menjelaskan beberapa cara
product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penentuan posisi menurut atribut
Ini
terjadi apabila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk
yang lebih Unggul dibandingkan pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaan dan
seterusnya. Contoh: Disneyland dapat mengiklankan sebagai taman hiburan
terbesar di dunia.
2. Penentuang posisi menurut manfaat
Dalam
pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat
tertentu. Contoh: Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan
untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jaman
keemasan koboi Old West.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau
penerapan
Seperangkat
nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagi unsur yang
ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. Contoh: Japanesse Deer Park memposisikan diri
untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik
untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan
pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti
luas. Contoh: Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan
untuk pencari tantangan.
5. Pententuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama
mereknya secara utuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaing. Contoh: Lion
Country Safari dapat beriklan memiliki lebih banyak macam binatang dibandingkan
dengan Japanesse Deer Park.
6. Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini
produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Contoh:
Marineland of The Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai “Taman
Rekreasi” tetapi sebagai “Lembaga Pendidikan”.
7.
Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini
produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Contoh: Busch Gardens
dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan
penentuan posisis seperti kualitas tinggi/ harga tinggi atau harga murah).
Cara Menentukan
Positioning
Dalam
menentukan positioning ada empat tahap, yaitu:
1.
Identifikasi target
Dengan
mengidentifikasi maka akan memberikan perusahaan gambaran bagaimana cara yang
tepat untuk membangun brand image. Contoh: Suatu produk kecantikan, harus bisa
mengidentifikasi target market sesuai produk yang di tawarkan apakah produk ini
untuk memutihkan kulit atau menghaluskan kulit.
2.
Menentukan frame of reference pelanggan,
Ide /
asumsi yang dapat diterima oleh konsumen. Contoh: Hoka-Hoka Bento yang
menggunakan ikon sepasang karakter anak-anak dengan gaya gambar manga Jepang, sehingga orang bisa mengingat hokben
sebagai restoran masakan jepang.
3.
Merumuskan point of differentiation
Hal-hal
yang harus diperhatikan agar konsumen memilih perusahaan. Contoh: Es pocong
yang dikenal di kalangan masyarakat karena namanya yang aneh dan unik. Sehingga
menarik perhatian konsumen.
4.
Menetapkan keunggulan kompetitif produk
Dimana
produk tersebut bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda.Contoh: Penjual pop
ice A menjual pop ice dengan campuran keju, susu, oreo dan permen coklat. Sedangkan
penjual pop ice B dengan harga yang sama hanya menmbahkan keju dan astor saja tentu
penjual pop ice A lebih unggul dan akan lebih diminati.
Untuk
mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor
dibawah ini:
1.
Be creative
Perusahaan
harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market. Contoh:
Sebuah produk susu untuk anak kecil mendesain packaging berbentuk boneka.
2.
Simplicity
Komunikasi
yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin. Contoh: dalam iklan
bodrex yang menggunakan kata “Bodrex, pilihan utama atasi sakit kepala” ini
cukup singkat dan jelas.
3.
Consistent yet flexible
4.
Own, dominate, protect
Dalam
komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak
pelanggan. Contoh: Teh Botol Sosro yang menggunakan kalimat “Apapun makanannya,
minumnya teh botol sosro”.
5.
User their language
Dalam
mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan. Contoh:
Produk makanan ringan untuk anak kecil, maka bahasa yang digunakan yang
dimengerti oleh anak kecil.
2.2.4 Diferensiasi
Diferensiasi
produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik dan dilakukan
dengan cara mengubah karakter produk. Diferensiasi memerlukan penelitian pasar
yang cukup serius agar bisa benar-benar berbeda dan diperlukan juga pengetahuan
tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit
karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah
spesifikasi fisik produk, meskipun hal tersebut diperbolehkan.
Tujuan
dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat
sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju Diferensiasi produk yang
berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga
ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau
variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya
biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.
Diferensiasi produk
Diferensiasi
produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik. Hal ini
memerlukan penelitian pasar agar bisa benar-benar berbeda dari produk
pesaing. Butuh kemampuan bersaing agar pesaing tidak dapat meniru.
Ini dapat dicapai dengan menciptakan produk yang unik. Contoh: Flashdisk merk
Argos Tech mengeluarkan berbagai macam variasi flashdisk berbentuk kartun maupun
benda tertentu seperti bentuk gitar, ice cream, keropi, hotdog, mickeymouse,
tazmania dll.
Dalam marketing, Product bundling
adalah strategi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu
paket penjualan. Strategi ini sangat umum digunakan dalam bisnis software,
sebagai contoh:Microsoft memaketkan software pengolah kata, spreadsheet,
dan database kedalam satu paket Office suite yang disebut sebagai
Microsoft office suite. Product bundling sangat tepat untuk
produk yang memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. Pure
bundling terjadi apabila konsumen hanya bisa membeli keseluruhan paket. Mixed
bundling terjadi apabila konsumen bisa memlilih antara membeli keseluruhan
paket atau dapat membeli secara terpisah.
Product Lining adalah strategi pemasaran untuk membeli
beberapa jenis produk. Tidak seperti product bundling, product lining
menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk
terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna,
kualitas atau harga. Kedalaman lini (line), mengacu pada jumlah varian
produk dalam satu lini. Konsistensi lini (line consistency), mengacu
pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Tingkat kekuatan
lini (line vulnerability), mengacu pada persentase penjualan atau
keuntungan yang dapat diambil dari sebagian kecil produk dalam satu lini.
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut rentang
bauran produk (width of product mix). Jumlah keseluruhan produk yang
dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix. Penanaman
citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra
yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini
biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi dibanding
produk lain dalam satu lini.
Diferensiasi Jasa
Menciptakan
produk yang berbeda tidak selalu mudah,sebagai penggantinya perusahaan dapat
melakukan diferensiasi jasa dimana perusahaan memberikan pelayanan yang lebih
baik dari pesaing dan berusaha untuk konsisten dan selalu meningkatkan mutu
dari produk. Contoh:Jasa pengiriman produk, customer consulting atau customer
service. Contoh: Es Krim Walls memberikan pelayanan untuk membuat konsumen
merasa lebih puas dengan menyediakan tas khusus ice cream agar tidak
mencair. Bagi konsumen ini akan menjadi point plus untuk pelayanan walls.
Diferensiasi
Personal
Diferensiasi
dengan meningkatkan kompetensi karyawan melalui sikap, pengetahuan, sopan
santun, credibility dan responsive. Contoh: Pelayanan yang diberikan kepada
oleh karyawan indomart yang memberi ucapan selamat datang kepada setiap
pengunjung yang datang dan mengucapkan terimakasih setelah pengunjung selesai
melakukan pembayaran di kasir.
Diferensiasi Citra
(Image)
Image
atau citra adalah karakteristik yang diingat oleh konsumen. Untuk membangun image
yang bagus di mata konsumen, perusahaan harus pintar dalam menentukan karakter
pembeda yang berpotensi membuat konsumen selalu ingat, dan terus percaya dalam
jangka waktu yang lama. Contoh: Aqua yang sudah membangun brand image sekian
lama dan sampai sekarang masih eksis di kalangan masyarakat meskipun banyak
bermunculan merk air mineral
2.3 Bauran Pemasaran (Mix Marketing)
Bauran
pemasaran (Marketing Mix) adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat
dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan pasar sasaran.Keempat
unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut
4P adalah sebagai berikut:
1. Product (Produk)
Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk
penawaran secara fisik, merknya, pembungkus, garansi dan servis sesudah
penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukakn setelah menganalisa kebutuhan
dan keinginan pasarnya. Jika masalah ini telah diselesaikannya, maka
keputusa-keputusan tentang harga, distribusi dan promosi dapat diambil.Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah
sebagai berikut:
·
Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat
tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau
dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
·
Tidak dapat
dipisahkan
Suatu produk jasa
tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau
benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas
dari bangunan hotel tersebut.
·
Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah,
sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan
dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang
satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.
·
Daya tahan
Jasa tidak dapat
disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan
dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang
ia sewa.
2. Price (Harga)
Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa harga adalah
eleman dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan profitabilitas tetapi
juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk.
Pemasaran produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang
meliputi harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan
harga (price quality inferences) dan petunjuk harga (price clues).
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran
berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam penetapan harga tersebut anatara lain: Biaya, keuntungan, praktik saingan
dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula
penetapan jumlah potongan, mark-up, mark-down, dsb.
3. Place (Distribusi)
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan
keputusan-keputusan tentang distibusi (Place). Asek tersebut adalah:
·
Sistem transportasi perusahaan, termasuk dalam system ini
anatara lain keputusan tentang pemilihan alat transportasi (pesawat udara,
kereta api, kapal, truk, dll), penentuan jadwal pengiriman, penentuan rute yang
harus ditempuh dst.
·
Sistem penyimpanan, dalam system ini bagian pemasaran harus
menentukan letak gudang, jenis peralatan yang dipakai untuk menangani material
maupun peralatan lainnya.
·
Pemilihan saluran distribusi, menyangkut keputusan-keputusan
tentang penggunaan penyalur (pedang besar, pengecer, agen, makelar, dst) dan
bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para penyalur tersebut.
4. Promotion (Promosi)
Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa promosi
adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatka konsumen
secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang
dijual.Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara
lain:
· Periklanan (Advertising)
Merupakan
alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat
dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi,
ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau
tempat-tempat yang strategis.
· Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Merupakan
kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya.
Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang
positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam
personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling,
dan direct selling.
· Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Merupakan
kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa
sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan
dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
· Publisitas (Pubilicity)
Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan
untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka
menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan
promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal
yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu
membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha
untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan".
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perubahan yang
terjadi dalam dunia pemasaran mengharuskan perusahaan-perusahaan berusaha lebih
keras menciptakan Strategi Pemasaran yang unggul dalam menghadapi persainga
bisnis di era odern saat ini. Strategi pemasaran dan bisnis dapat di mulai dari
memperkenalkan keberadaan perusahaan, metode dan profile perusahaan, tingkat
pelayanan pada masyaratat, selalu adakan evaluasi secara berkala terhadap
kinerja perusahaan, dll. Jadi kita dapat simpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan
suatu strategi untuk mempromosikan barang atau jasa dari perusahaan yang kita
kelola dengan memakai berbagai alat promosi maupun media lainnya
3.2
Saran
Strategi
pemasaran yang dibuat hendaknya harus
mempertimbangkan situasi atau keberadaan perusahaan baik intern maupun ektern.
Perusahaan yang berjaya mampu mempertahankan serta menngkatkan penjualan
ditengah-tengah persaingan yang ketat. Dengan mempertimbangkan berbagai
situasi, maka dpat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan strategi yang
tetap bisa memajukan dan mengembangkan usahanya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://elqorni.wordpress.com/2009/03/07/segmentasi-targeting-dan-positioning/
Bisakah saya minta file ini ?
ReplyDeleteHalo selamat Siang,
ReplyDeletePerkenalkan nama saya Lauren, manajer afiliasi untuk InstaForex Group.
Disini saya ingin menawarkan Anda untuk bergabung dalam program afiliasi yang memberikan Anda keuntungan komisi mulai dari 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20 - 26 pip untuk Gold.
Selain keuntungan tersebut kami juga dapat menawarkan fasilitas lainnya untuk memfasilitasi deposit dan penarikan dana untuk klien-klien Anda.
Saya menunggu kabar baik dari Anda segera.
Silakan menghubungi saya melalui detil yang terdapat di bawah.
Kami akan senang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih.
Hormat saya
Laurent
ID Skype: Lauren InstaFX
Facebook: Lawrence Instaforex
Phone/WA: +628119105674
Email : Lauren@mail4.instaforex.com
www.instaforex.com
maaf kak, apa boleh saya minta file ini?
ReplyDelete