Pages

October 12, 2014

Jangan Takut


Saya tersenyum ketika menulis ini, mengapa ?

Karena saya sendiri merasa takut sejak 2 minggu yg lalu dan saya masih belajar untuk tidak takut lagi dengan apapun yg saya pikirkan dan rasakan saat ini. Saya mempunyai seorang pacar satu kantor dan kita berusaha mewujudkan hubungan ini ke dalam pernikahan dan selalu membawa Tuhan Yesus sebagai kepala atas hubungan ini.

Dalam menjalani hubungan ini saya sedih, kecewa dan marah dengan pacar saya karena banyak hal yg diucapkan atau komitmen yang kami sudah sepakati dilanggar dengan mudahnya dan tidak ada keinginan darinya untuk mengklarifikasi atas segala hal yg sudah terjadi. Saya berusaha sabar dan selalu menunggunya untuk berubah
.

Sampai suatu hari kami berdua mendapat tawaran bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta (sebelumnya kami berdua bekerja di daerah Bekasi) , berdua satu kantor dengan paket yg lebih menggiurkan dari perusahaan kami yg sebelumnya. Kami sepakat membawa hal ini kepada Tuhan berdoa dengan sungguh2 karena medan yang akan kami hadapi tentulah tidak mudah sekalipun sekali lagi tawaran ini tidak akan datang lagi untuk yg kedua kali dalam hidup kami.

Masalah mencari kos, jam kerja, hubungan kami agar tetap profesional di kantor,dan ekspektasi dari Bos kepada kami berdua. Itu adalah salah satu tantangan yg harus kami hadapi. Di perusahaan sebelumnya perlu jelaskan bahwa kami terbiasa di dalam tim sedangkan di perusahaan baru ini kami harus mengandalkan satu sama lain.

Singkat cerita kami terima pekerjaan ini dan Tuhan melengkapi apa yg kami butuhkan untuk tinggal di Jakarta dengan cara yg ajaib .

Di perusahaan baru ini kami ternyata mendapati apa yang dijanjikan berbeda jauh dengan yg di realisasikan, tuntutan dan tanggung jawab banyak ditekankan ke kami berdua sehingga kami sendiri "Kelabakan" dan saya terutama sebagai org yg menjadi atasan pacar saya dituntut dua kali lebih baik dalam pengawasan dan hasil kerja yg harus sempurna dan cepat. Dengan kondisi yg membuat shock inilah kami berdua diuji dan ternyata pacar saya nggak kuat dan ingin segera resign karena dia nggak tahan dengan sikap saya yang semakin workaholic dan tugas yg belum pernah dia kerjakan selama ini.

Saya takut dan menagih janji Tuhan, " Tuhan , Kau bilang bahwa Kau merestui kami berdua pindah ke Jakarta, tapi kenapa hasilnya malah begini ? Tidakkah Kau tahu jika dia resign, saya akan kelabakan karena saya tidak tahu bagaimana saya harus bekerja dan hanya dia yg tahu dan mengapa sikapnya kekanak kanakan seperti ini ? Apakah kami berdua salah langkah ?"

Berbagai macam pertanyaan ini muncul dalam benakku dan dalam doaku secara pribadi. Apakah saya dijawab dalam doa ataukah keadaan langsung membaik setelah saya berdoa ? Jawabannya adalah tidak, malah lebih parah keadaannya dari yang sebelumnya.

Kami berdua belajar puasa (hal yg susah sekali untuk kami lakukan) seminggu 2 sampai 5 kali untuk mencari jawaban Tuhan. Tuhan bekerja dengan cara yg ajaib dan semua keadaan yg buruk yang kami rasa tidak mungkin bahkan ketika kami hendak mencari pekerjaan di tempat lain atau kembali ke perusahaan yg lama jika kami masih diinginkan, mendadak semua kembali kepada tracknya yaitu keadaan berangsur angsur membaik.

Untuk merefresh pikiran kami yg sudah overload dan tense yg tinggi, kami berdua merencanakan untuk berlibur ke luar negeri bersama kedua org tua dan adik pacar saya. Namun film saya belum happy ending karena tanpa setau saya pacar saya sering curhat dengan rekan-rekan kami yang ada di kantor lama dan mereka mencoba memasuki hubungan kami dengan teori-teori duniawi sehingga hal itu membuat pacar saya yang sudah berkomitmen dengan saya dalam hal keuangan, masa depan dan pekerjaan menjadi berubah 180 derajat. Belum selesai keterkejutan saya, saya mendapati pacar saya berusaha menghubungi mantan pacarnya dan mereka berdua mengucapkan kata2 yg romantis yang saya belum dapatkan dari pacar saya.

Saya bertanya kepada Tuhan, mengapa dia mengulang perbuatannya kembali, saya sudah memaafkan dan menerima dia dan bertanya kepadanya secara baik2 apakah mantannya berusaha menghubunginya, namun dijawab dengan nada agak marah dan saya belajar percaya dengan iman bahwa dia jujur, namun sekarang dia tidak ada keinginan untuk menjawab atau menjelaskan / klarifikasi atas segala hal yang sudah saya temui dengan mata kepala sendiri, bahkan dia tidak terlihat malu atau menyesal atas segala hal yg sudah terjadi. Jujur saya kecewa berat dan saya marah sekali dengan perbuatannya, apa yg saya cita-citakan hancur begitu saja.


Saya nggak tahu apa yg harus saya perbuat, saya bertanya kepada Tuhan (juru selamat saya), mengapa ini harus terjadi, kalo tahu begini saya nggak mau pindah ke Jakarta, mengenalkan dengan orang tua saya  mau taruh kemana muka ini, apakah saya puber mengingat usia saya dan dia terpaut 13 tahun, apakah saya posesif / terlalu cemburu, ataukah benar dia jodohku dan lain sebagainya .

Sampai pada akhirnya saya curhat dengan teman yg ada di kantor lama tempat saya bekerja waktu dulu, apesnya ternyata teman ini jugalah yang membuat pacar saya berubah dan menghentikan secara tiba2 komitmen yang sudah disepakati.

Suatu malam ketika saya sedang mengantarkan dia pulang ke rumahnya, mendadak saya mendapat suatu pertanyaan dimana saat itu saya bisa saja membohongi dia dan dia tidak akan marah, tapi nggak tau kenapa hati kecil saya mengharuskan saya untuk jujur kepadanya tanpa mesti berpikir dulu. Hasilnya sangat kacau karena dia mengancam hendak bunuh diri malam itu juga.

Rupa-rupanya dia membuka celah sehingga iblis bisa masuk ke dalam dirinya selama 2 minggu sebelumnya dengan dia membuat note bahwa dia harus mati malam itu juga tanggal 03 oktober dimana saya sedang mengantarkan dia pulang ke rumahnya dan saat saya menjawab pertanyaan dia dengan jujur.

Singkat cerita setelah semua berlalu , yg terjadi sekarang ini adalah kami kaku di mobil  jika kami berangkat atau pulang dr kantor, cuek di kantor ngomong seperlunya , dan dia terkesan menghindar setelah kejadian tsb.

Hal yang saya petik dari pelajaran ini adalah :
- Berpikir positif itu adalah iman
Dengan berbagai macam hal yg sudah terjadi ditambah dengan hal sama yg baru saja terjadi, membuat saya susah sekali untuk berpikir positif . Tapi Roma 1:17 = Orang benar akan hidup oleh iman, artinya sekalipun sukar bagi saya untuk berpikir postif tapi hal tsb harus saya lakukan juga karena saya nggak bisa berbuat apapun juga yang bisa menenangkan hati saya selain Firman Tuhan.    
- Jangan pernah mengambil keputusan saat kita sedang marah atau saat kita sedang   bahagia, karena biasanya keputusan yang kita ambil tidak obyektif dan kita mengharap balasan yg baik untuk kita atas keputusan / perbuatan yang kita lakukan.
- Aku berserah kepada Tuhan bukan karena aku kalah dan pasrah karena tidak ada jalan lain tetapi karena aku percaya Tuhan punya cara yg lebih baik dalam hidupku yaitu cara-cara yang membuatku berkemenangan .
- Mengampuni itu susah, apalagi berulang-ulang kali dengan kesalahan yang sama tapi kita tidak akan diampuni oleh Tuhan atas dosa-dosa kita jika kita tidak   mengampuni orang yang bersalah kepada kita .
- Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (Roma 12:2), biasa jika kita sedang galau kita langsung mencari teman, sahabat atau lawan jenis yg bisa mengerti kita dan menjadi pendengar kita yang baik, hal itu yg dicari dunia saat-saat ini karena "kasih" itu sudah hilang dan dunia butuh itu sekalipun mereka menyangkal-Nya. Saya harus cari Tuhan baik susah maupun senang dalam hidupku.  
- Di alkitab kata "Jangan Takut" mencapai 365 kali, itu berarti semua ketakutan   saya tentang pacar saya akan meninggalkan saya baik di pekerjaan maupun dalam hidup saya harus saya tepis , karena masa depan saya bukan berada di tangan  pacar saya melainkan di tangan Tuhan pencipta alam semesta yg selalu menerima saya di kondisi apapun dalam hidupku .
- (Fe + Fa) x Fi = Fu
Fear + Faith x First Action = Future
Ketakutan kita harus ditambahkan dengan iman dan dilipat gandakan dengan langkah awal akan menjadi masa depan yang baik .

Kesimpulan dari semua hal yang saya ceritakan diatas ini dan sampai sekarang belum ada titik terangnya atau solusinya adalah " ALLAH Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatu Untuk Mendatangkan Kebaikan Bagi Kita Yang Mengasihi Dia, Yaitu Bagi Kita Yang Terpanggil Sesuai Dengan Rencana Allah".

Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.

No comments:

Post a Comment